d u l

14K 1.3K 13
                                    

HARGA DIRI GUE HARUS DITARO DIMANA?!

Udah cukup dengan fakta gue nendang 'anunya' sang ceo Oh Company. Kenapa harus ada orang di dalem lift? Untung cuma dua orang. Tapi gue yakin dua orang itu sangat berpengaruh di perusahaan ini. Untung sih cuma dua orang.

Tanpa pikir panjang gue masuk ke dalem lift. Persetan dengan fakta-fakta tadi. Dengan acuh gue berdiri ditengah dan pintu lift perlahan ke tutup. Gue mencet angka 7 dan kemudian merogoh tas gue buat ngambil hp.

Yang gue inget sih dilantai tujuh, katanya peresmian karyawan baru di lantai tujuh.

Gak peduli sama pandangan tiga orang di belakang gue sekarang. Pura-pura gak tau adalah jalan terbaik untuk menghindar.

"Kamu gak minta maaf?" Tanya orang di belakang gue

Gue masih inget jelas suara dia pas nge interview gue.

"Eh, iya maaf." Ucap gue tanpa bergerak dan terus memperhatikan ponsel.

"Kamu gak pernah diajarin sopan santun?" Tanya seseorang

Itu bukan Sehun.

"Ckck, hun lo ngapain mungut bocah kayak dia sih?" Tanya yang lainnya

Sianjing. Dikata apa kali gue, Masa di pungut?

Gue balik ke belakang lalu membungkuk sambil mengucapkan permintaan maaf. Gue ngadep depan lagi tanpa peduli dengan ketiga orang di belakang gue.

Pas gue ngadep depan ternyata lift udah sampai di lantai tujuh, gue keluar dari lift dengan langkah cepat. Tiba-tiba ada yang nyamain langkahnya sama langkah gue. Gue nengo.

Sang Ceo ternyata.

Dia nuntun gue masuk ke ruangan. Ruangannya luas ada banyak karyawan di dalem, itu pasti bukan ruangan dia.

Baru beberapa detik dia masuk, semua karyawan diruangan ini langsung membungkuk kearahnya.

"Indi" Panggilnya, Indi menghampiri kita dengan tatapan bingung

"Jagain karyawan gila ini ya." Ucapnya membuat gue ngedengus sebal

Lagian gue udah minta maaf, dendam amat dia. Baru ditendang doang belom di eh... Mikirin apa sih gue.

Dia berbalik keluar ruangan ngebuat semua karyawan membungkuk, kecuali gue. Sekarang Indi natep gue, gue cuma nyengir gak jelas.

"Tempat kerja gue dimana?"

Indi nunjuk ke meja di tengah yang kanan dan kirinya cowok. Hhh, I hate this position. Gue beranjak ke meja itu dan duduk di kursinya.

"Lo buat masalah saat interview dan telat di hari pertama masuk?" Tanya cowok disebelah kanan gue.

"Iya." Jawab gue santai

"LO CEWEK YANG KEMAREN MARAH-MARAH KAYAK CACING KEPANASAN ITU?" Teriak cowok di sebelah kiri gue

Buset itu mulut minta di lakban mana teriakannya membahana gitu. Btw gue gak yakin dia laki/?

Sekarang gue nengo ke sebelah kiri, muka cowok itu nyolot banget minta di tampol.

"Kalo iya emang kenapa?"

"Tadinya gue pengen marah-marah juga tapi ada cewe cantik di sebelah jadinya gue ngurungin niat gue." Ucap dia dengan nada tinggi

"Mulut lo kaya toa."

"WEH LO NGATAIN GUE TOA?"

Gue cuma ngangguk meng-iyakan pertanyaan yang dia ajukan, dia memasang muka sebal dan kembali beralih ke komputer yang ada didepannya.

Indi nyamperin gue dengan muka anehnya /?

"Ada apa?" Tanya gue

"Lo tadi kenapa dikatain gila sama bos Sehun?"

"Ehm," gue berdeham terus bangun dari duduk gue mendekatkan mulut gue dengan kuping Indi.

"Jangan bilangin siapa siapa ya, gu tadi gak sengaja nendang 'anunya' Sehun." Bisik gue

"WHAT LO NENDANG BURUNGNYA BOS SEHUN?" Teriak Indi membuat semua orang diruangan ini menatap kita.

Tai.

CEO OH ×OSH×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang