BSDH(7)

589 10 0
                                    

Sebenarnya Ia sudah mendengar suara yang menganggunya sejak tadi, namun ia enggan untuk menggeser atau bahkan hanya sekedar bergerak dari posisi nyamannya saat ini. Ini hari minggu dan itu artinya semuanya libur, libur ke sekolah, libur belajar, libur bangun pagi, libur mandi. Intinya ini hari dewanya dan tidak ada yang boleh menganggu hari dewa ini.

"Oh astaga c'mon Rei! Wake up!!" Tidak sekali lagi itu hanya mimpi saja ia tidak akan mudah terpengaruh dengan mimpi buruk ini. Tenang saja Rei itu tidak nyata, kembali lah terlelap Batinnya dalam hati. Tidak oh astaga tidak Reina merasa sinar matahari mulai memasuki ruangan berunuansa biru muda tersebut. Ada apa dengan semua ini? Ini libur bukan? Lalu kenapa ia di paksa bangun, saat ia sama sekali tidak menginginkannya.

"Reina lo kebo banget astaga. Bangun Rei, hei bangun". Tidak-tidak ini bukan mimpi ini nyata Kakaknya-Kathrine tengah memaksanya bangun padahal dia tau bahwa ini adalah hari dewanya. Dengan enggan dan malas Reina membuka matanya dan tebakannya sangat tepat, Kathrine tengah berdiri di samping kasurnya dengan tatapan kesalnya dengan melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Oke Reina Wake up now!"
Ucap Kathrine dengan mata yang tampak jengah dengan Reina. Dengan segenap jiwa dan raga yang masih berterbangan kemana-mana Reina pun bangun dari tidur nyenyaknya.

"Yah yah yah. Ngapain sih lo bangunin gue Kak? Lo kan tau kalau-", "Ini hari dewa lo dan di hari ini semuanya libur. Libur mandi, libur ke sekolah intinya semua libur. But, Rei. I think you forget something " Kathrine memotong ucapan Reina dan berjalan ke arah sofa yang berada di samping meja belajar Reina dan duduk disana. Reina tampak berfikir sebentar tapi ya ini hari dewanya ia tidak bisa melanjutnya berfikirnya, karena ia sedang libur untuk berfikir. "Apa Kak? Apa yang gue lupain? Lagian gue jarang buat jadwal pas hari Minggu, ngaco deh".

Kathrine melempar Reina dengan bantal sofa, dan menatap tajam kearah adik perempuannya ini. "Rei lo jadi moderatorTalk Show di kampus gue. Acaranya mulai jam 10 dan ini udah jam 8, gerak cepet Rei", Reina hanya mampu menggeleng lemas kemudian beranjak mengambil handuknya dan mulai masuk ke kamar mandinya. "Nyesel gue sumpah nerima tawarin si Fitri".

Sementara Kathrine masih duduk di sofa kamar Reina sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar Reina, Kathrine tersenyum manis terlalu banyak kenangan yang terjadi selama ini. Kathrine berdiri dan menuju dinding kamar Reina yang dipenuhi banyak foto hasil jempretan camera polaroidnya, dan hampir semua foto yang tersusun ala tumblr itu isinya foto Reina dengan Tyo.

Sebenarnya Kathrine ingin bertanya sudah sejauh apa hubungan Reina dengan Tyo? Tapi ia tidak memiliki keberanian untuk menanyakan itu. Kathrine tersadar dengan sikapnya kali ini, ia pun menyegerakan dirinya keluar dari kamar adiknya dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

Bahkan jika kau bertanya pada bulan sekalipun, maka jawabannya itu selalu hitam —A

****

"Lama banget sih Rei, waktu lo udah mepet banget tau gak" Reina tidak memperdulikan ocehan Kathrine, ia sedang tidak mood untuk bertanding argumen dengan Kakaknya itu. "Rei mau Mom ambilin roti? Atau mau nasi goreng?", "Roti aja Mom". Reina diam lagi, ia masih mengantuk sebab itu ia tidak banyak merespon percakapan pada pagi ini.

"Yaudah gue deluan ya Rei, lo jangan telat waktu lo buat nyampai ke kampus gue cuma 15menit. Mom, Dad Rine pergi ya, bye". Kathrine pun melesit pergi dari hadapan keluarganya. Reina menyelesaikan sarapannya kemudian mulai berpamitan kepada Mom dan Dad nya. "Mom, Dad Rei pergi ya. Ntar Kak Rine ngomel lagi bye", "Hati hati Sayang" teriak Evelyne.

Reina mengambil kunci mobilnya dan melesit cepat dari perkarangan rumahnya. Keluarga Varquez, memang terkenal dengan kekayaan yang dimiliki oleh Devian Gracious Varquez dan Evelyne Varquez. Devian memiliki perusahan properti yang tersebar di seluruh penjuru dunia, dan pusatnya berada di UK. Tetapi itu bukan alasan Devian dan Evelyne untuk menjadikan anak anaknya manja dan tidak mandiri. Kedua anaknya—Reina dan Kathrine adalah anak anak yang mandiri, dan sudah terlihat bakat minatnya. Walaupun mereka hidup di lingkungan yang serba mencukupi, namun Kedua gadis cantik ini tidak pernah bergantung terhadap kekayaan yang dimiliki oleh orang tuanya.

Bersama Senja dan Hujan(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang