Play list : Natalie Taylor - Surrender
——————
Setelah kejadian sebulan yang lalu Reina kembali menjalankan hidupnya dengan normal, walaupun ia harus banyak menghindar jika keluarganya sedang sarapan ataupun makan malam. Reina sunguh-sunguh menghindar dari Kathrine dan dari orang tuanya. Ia sudah lelah dengan semua drama yang orang-orang sekelilingnya perankan, apakah masih ada drama lagi setelah ini? Memikirkannya saja membuatnya kesal.
Reina harus melupakan Rezio
Tapi apakah dia bisa? Bahkan selama sebulan ini saja Reina masih berharap kalau Rezio datang menemuinya dan meminta maaf atas semua yang telah terjadi atau setidaknya mencoba menjelaskan pada dirinya. Tapi memang Reina ini kebanyakan mimpi buktinya sampai sekarang Rezio tidak kunjung datang, bahkan ia seperti ditelan bumi tak terlihat di manapun.
"Reina, do you have a time?"
Reina menoleh dan sudah melihat Mrs. Nelthin di belakangnya.
"Sure"
Gadis itu mengikuti Mrs.Nelthin menuju rooftop gedung sekolahnya. Setelah mereka sampai Reina cukup kaget dengan pemandangan diatas gedung ini, terlihat tidak seperti sedang berada di sekolahnya karena sangat indah, dipenuhi banyak tanaman, dan bunga bunga yang Reina yakini baru saja bermekaran.
"Ada apa Mrs? Maksud saya apa yang ingin Mrs. Nelthin bicarakan dengan saya?"
"Terlalu terburu buru Reina"
Gadis itu mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum sinis, oke sebenarnya jauh hari Reina sudah tau apa yang membuat gurunya ini sangat ikut campur dengan masa depannya, yap ini semua tak lain masih ada campur tangan Dadynya.
Mrs. Nelthin memutari halaman didepannya yang terlihat sangat asri ini dan kemudian mempersilahkan Reina untuk duduk di sofa yang berwarna kuning kecoklatan itu.
"Saya tidak pernah tau di atas sekolah ini ada tempat seperti ini"
"Tempat ini hanya diperuntukkan untuk orang khusus saja Reina"
"Jadi saya termasuk orang khusus itu?"
"Probably"
Terdiam untuk beberapa saat, baik Reina maupun Mrs. Nelthin tidak ada yang saling berbincang, Reina lebih mengamati betapa indahnya pemandangan didepannya. Sedangkan Mrs Nelthin lebih kepada merangkai kata agar murid kesayangannya ini tidak salah mengartikan kalimatnya.
"Reina saya tau ini keputusan yang sulit bagi kamu tapi kamu harus melakukannya Reina, ini bukan soal kamu sudah menandatangani surat itu tapi ini lebih kepada—"
"Oke. Saya rasa saya tau kemana arah pembicaraan ini, baiklah Mrs. Nelthin yang terhormat saat anda memaksa saya untuk menandatangani surat itu saya sudah berjanji pada diri saya untuk melakukan apapun yang beliau inginkan"
"Beliau?"
"Yes. My Dad"
"Kamu tau dari mana Reina?"
Gadis 18 tahun itu menghela nafas kemudian kembali memusatkan pandangannya pada mawar putih di hadapannya, seperti ada arus yang menariknya kedalam putaran sorot bunga cantik itu.
"Saya mendengar percakapan Mrs dengan Daddy saya. Awalnya saya juga sudah mengira tapi pada akhirnya tebakan saya memang benar"
"I'm sorry Reina"
Reina masih saja memusatkan perhatian pada bunga didepannya, ia berdiri berjalan beberapa langkah kemudian berhenti. Gadis itu memasukkan tangannya kedalam saku Almamater seragam sekolahnya yang berwarna biru.
![](https://img.wattpad.com/cover/95056516-288-k763294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Senja dan Hujan(Sudah Terbit)
Novela Juvenil(BEBERAPA CHAPTER ADA YANG AKU UNPUBLISH KARENA DALAM PROSES PENERBITAN, JANGAN LUPA IKUTAN PO NYA) Mari kuperlihatkan pada kalian, Tentang kuatnya ikatan persaudaraan Tentang Persahabatan yang diinginkan semua orang Tentang Cinta yang tidak di ha...