10 || Suka

2.2K 114 0
                                    

"Eng.. hah.." suara erangan yang berasal dari pasien yang berada di ranjang rumah sakit itu menggema sampai ke seluruh ruangan.

Pria yang sedari tadi menunggui pasien itu dengan cemas akhirnya bisa bernafas lega. Ia pun menghampiri pasien yang masih menutup matanya itu.

"Udah sadar lo?" Sebuah suara itu membuat pasien yang sedari tadi sulit membuka matanya akhirnya bisa membukanya walau berat.

"K.. kak.. kak Vino?" Lirih gadis itu.

"Udah dua kali lo pingsan, dan gue yang bawa, udah dua kali juga gue liat lo mimisan! Lo tau? Gue jadi kelimpungan liat lo kaya gitu" sergah Vino.

Sang gadis yang berada di ranjang rumah sakit itu terkekeh kecil. "Emang aku mimisan kak?"

Vino nampak geleng geleng kepala melihat hal itu. "Gue liat lo nunduk begitu. Sampe akhirnya pelajaran O.R gue bubar lo masih kaya gitu, awalnya sih ga akan gue bangunin, tapi liat lo diem kaya orang mati, gue samperin. Eh lo nya malah pingsan, mimisan pula"

Eliana tersenyum mendengar ucapan kakak kelasnya itu, "oh, gitu ya kak. Bagus dong"

Vino mencibir, "bagus apaan?"

"Bagus lah. Karena aku bisa ditolongin orang yang sama, kak Vino"

"Hm.. badan lo berat"

Eliana nampak berfikir, "emang 43 kg, berat ya kak?"

"Ya berat lah, Eliana Quietta Margareth" geram Vino.

Eliana terkekeh, "kok kakak tau nama panjang aku?"

Vino yang tersadar pun langsung berubah diam membuat Eliana terbahak melihatnya.

"Cie.. stalker cie.. kakak stalker ya?" Kekeh Eliana.

"Mana ada?! Gue liat nametag lo, ya karena itu" ucap nya sedikit ragu.

"Ooohh.. jadi bukan karena kakak stalker ya?" Goda Eliana sambil mengerling jahil.

"Ngapain gue jadi stalker buat lo, nggak banget" sangkal Vino.

"Ohh, kalo bukan stalker apa dong?" Tanya Eliana sambil menaik turunkan alisnya, terus menggoda kakak kelasnya itu.

Vino mengernyit, "maksud lo apaan si?"

Eliana menggeleng gelengkan kepala, "ah udahlah. Kak Vino lucu ya"

Vino melotot, "maksud lo apa?"

"Suka deh sama kak Vino"

"Gue gasuka"

"Tapi aku sayang sama kak Vino sejak kak Vino nolong aku waktu itu"

"Ga peduli"

"Tapi, gimana kalo aku suka dan sayang ke kakak?"

"Semua orang juga suka bilang gitu, gue emang disukain sama semua orang" pede Vino.

"Hihh.. pede banget cihh.."

"Biarin"

"Tapi aku bener suka sama kakak loh"

"Hm"

"Aku suka sama sayang... banget sama kakak"

"Hm"

"Aku cinta kakak boleh?"

Hening.

Keduanya sibuk dengan pemikiran nya masing masing. Eliana nampak saling menautkan jari nya, gugup. Sedangkan Vino menghela nafasnya.

"Ga boleh" sergahnya menolak, walau jantungnya berdegup.

Eliana mengerucutkan bibirnya, "kenapa?"

Why Did Everyone Avoiding Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang