29 || Jamuan makan malam

1.6K 102 1
                                    

"Ka, kenapa?" Tanya Eliana.

Faisal mengerjap, "e.. eh? Iya? Kenapa dek?"

Eliana mengernyit, lalu mendorong kursi roda agar mendekat ke Faisal, "kenapa kak?" Ulang Eliana.

Faisal menghela nafas, lalu memberikan ponselnya kepada Eliana, Eliana menerimanya lalu melihat apa yang ada di dalam ponsel Faisal, penasaran mengapa kakaknya itu gelisah.

From : Mom
Ada jamuan makan malam, kamu harus datang untuk bisnis dad kalian. Tepat jam 7 malam nanti, ada sebuah mobil yang akan menjemput kalian, kalian harus pergi, jika tidak kalian pasti tahu mom akan berbuat apa.

Deg

Eliana mencelos, apa ini adalah undangan yang pantas diberikan seorang ibu kepada anaknya? Dan mereka mengundang anaknya hanya untuk sebuah jamuan makan malam bisnis?

Tanpa berkata apa apa lagi, Eliana langsung menyerahkan ponsel Faisal ke pemiliknya, lalu segera pergi ke kamarnya dengan tatapan kosong.

Brak..

Faisal menutup matanya saat adik kesayangannya itu menutup pintu dengan keras. Faisal tahu, sangat tahu perasaan Eliana saat ini, sama dengannya, keduanya sama sama hancur.

*¤*

Tok tok tok

"Dek"

Tok tok tok

"Dek, ayo siap siap. Kita harus pergi untuk jamuan makan malam-"

Cklek

Nampak disana Eliana dengan balutan gaun berwarna hijau tosca selutut, dan sepatu wedges warna hijau tua membalut tubuhnya yang cantik. Eliana nampak cantik hari ini, jika saja Eliana menambahkan seukir senyum menghiasi wajahnya, namun, ia nampak melamun dalam polesan make up tipis di wajahnya.

"Dek" panggil Faisal yang mensejajarkan dirinya dengan Eliana yang duduk di kursi roda.

Eliana menoleh, "hah?"

Faisal tersenyum tipis, "dek, kakak tau kamu sedih. Kakak juga sedih. Tapi engga kaya gini dek. Kita sebagai anak harus ngikutin perintah orangtua kita kan? Jadi kita harus pergi ke sana, bukan karena ancaman dari mom, tapi karena kita harus menjadi anak yang berbakti kepada orangtua kita. Kamu senyum dong" tegur Faisal.

Eliana tersenyum tipis, ia memang harus berbakti pada kedua orangtuanya untuk kali ini. Karena bagaimanapun juga, mereka sempat bahagia akan kehadiran dirinya dan Faisal yang ada di dunia, dan pernah merawat juga membesarkan keduanya bukan?

Eliana menghela nafasnya, lalu mendorong tubuhnya mendekat pada Faisal, dan memeluknya hangat, "aku sayang kakak" lirihnya.

Faisal tersenyum lalu membalas pelukan Eliana, "kakak juga sayang kamu"

Eliana kembali tersenyum, setelah nya ia pun melepaskan pelukannya dan menatap Faisal intens.

"Ayok" ajak Eliana.

Faisal tersenyum lalu mengacak rambut Eliana yang sudah di hias dengan rapi itu dan mendorong kursi roda Eliana ke luar.

Eliana tidak marah saat Faisal membuat hiasan rambutnya rusak, karena, hatinya yang perlu diperbaiki, bukan hiasan rambutnya.

*¤*

"Eh, kalian anaknya Tia dan Gentra ya? Mari masuk. Kedua orangtua kalian ada di dalam" sapa salah satu wanita yang memakai gaun berwarna coklat kepada Eliana dan Faisal dengan ramah.

"Mari" ajaknya.

Eliana dan Faisal sama sama mengangguk, lalu berjalan mengikuti wanita tadi ke dalam.

Why Did Everyone Avoiding Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang