Aku membutuhkanmu.

52 2 0
                                    

'Terimakasih udah ngertiin aku bahwa gak semua hal yang kita inginkan dapat selalu terpenuhi. Kamu misalnya'

@school

Tidak ada tanda bahwa disamping dhiba terdapat sosok ina, karna jam menunjukkan pukul 9 pagi. Tak akan ada murid hadir pada jam itu lagi apalagi ina yang tak pernah mengulur waktu. Terlihat aneh bagi dhiba. Tak ada kabar tentang ina hari ini. Bahkan ingin bertanya pun dia tak tau ingin bertanya pada siapa. Karna realita nya ina dan dhiba tak mungkin punya orang lain untuk saling bercerita.

Dan jero pun terlihat aneh dengan hal pagi tadi saat dia ingin menjemput ina di rumah.

Flashback on

Hal indah bagi seorang jero untuk menjemput tunangan rahasia nya pagi ini. Karna sore semalam, mereka baru merasakan indahnya saling berkata manis. Bahkan jero berniat ingin mengajak ina untuk melakukan hal lebih romantis dari sore semalam.

Tok tok

"Assalammualaikum.. Om.. Inaaa" teriak jero didepan pintu rumah ina. Namun karna tak mendengar ada tanda tanda kehidupan, jero bertanya kepada salah satu wanita paruh baya di samping halaman rumah ina.

"Buk permisi.. Saya mau nanya, ibu tau gak pemilik rumah ini kemana? Kok tumben pagi pagi begini rumah mereka senyap?"

" Nah itu dia dek, ibu juga tadi baru aja mau minjem cangkul untuk ngubur kucing ibu. Eh gak ada orang. Jadi ya ibu gatau mereka kemana, mungkin pergi saat malam hari dek, maka kami tetangga nya tak ada yang tau"

"Ohh gitu ya bu, yaudah deh mungkin besok pulang kali ya kan? Makasi ya bu, saya mau sekolah dulu. Permisi buu"

Jero meninggalkan rumah ina dengan beberapa keheranan di benaknya. Gak mungkin ina tak memberi tahunya jika ada sesuatu yang gawat, karna pagi ini ina tau bahwa jero akan menjemputnya. Jero memunculkan sebuah ide untuk segera menelfon ayah ina.

Namun setelah beberapa kali di lakukan, tak ada jawaban atas itu. Jero membatin mungkin memang ada hal penting yang gak bisa diganggu. Jero pun melanjutkan untuk balik ke sekolah.

Flashback off

                          
                                **

"Kak, kak jero!"

Suara dhiba berhasil membuat jero membalik arah.

"Iya? Ada apa?"

"Maaf kak, minta waktu nya sebentar boleh gak?" Dhiba terlihat ragu

"Ya, boleh saja" jawab jero cuek

"Oh makasih. Kakak tau gak kenapa hari ini ina libur sekolah? Tak ada berita apapun dari dia kak. Aku sudah mencoba menghubungi nomor telepon nya namun sia sia. Tak ada jawaban disana. Apa kakak tau?"

dhiba mengartikan beribu pengharapan dari matanya ke jero

"Nah itu dia dhib. Tadi pagi pas aku jemput dia, Aku juga sempat heran sama kedaaan rumah nya yang gak ada tanda tanda kehidupan. Bahkan aku sempat nanya ke ibu ibu tetangga nya juga, yaa hasilnya sama ibu itu juga gatau ina kemana. Dirumahnya tak ada siapapun dhib. Aku juga udah menghubungi nomor ayah nya pun, tak ada jawaban apapun disana. Yaa mungkin ada urusan penting. Positif thinking aja kita. Tunggu sore ini aja. Ntar aku mau ngececk kerumah dia juga"

'Segitu fahamnya kak jero dengan seluruh hal ina? Apa jangan jangan.. Hmm ahh sudah lah dhib, tak baik suudzon terus'

"Oh gitu ya kak, yaudah deh. Aku tunggu kabar dari kakak yaa. Makasih banyak kak, setidaknya rasa khawatir aku mulai reda"

CHANGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang