Sebab terluka.

70 4 0
                                    

'Beginilah kehidupan. Kau dapat berubah dan bangkit karena luka.'

@bukitbelakang.
Dengan nafas terpengkal pengkal, akhirnya dhiba sampai juga di tempat yang di tuju nya dari awal. Dilihatnya digo sedang memandangi teriknya matahari sambilan terlihat matanya yang sayu karna sinar matahari. Dari punggung yang dilihatnya, tersirat bahwa dhiba benar benar merasa bersalah.

"Kak.."

pertamakali dipanggilnya si devil itu dengan sebutan tersebut. Digo tetap tak menoleh. Dia seperti terbawa oleh lamunan teriknya matahari. Tubuh nya pun tak terlihat bergerak.

  Dilangkahkan nya kaki nya kembali untuk lebih dekat dengan digo.

Dan kini, dhiba telah berada tepat di belakang tubuh gagah digo yang duduk dengan kaki ditekuk. Dhiba melakukan gaya yang sama tepat dibelakangnya. Pundak dan punggung mereka saling membelakangi.

  "Kakdigo. Gue minta maaf.. Gak seharusnya gue memberi semua kesalahan ke elo"

mendengar desah lembut yang berkesan dhiba itu, digo langsung tersentak kaget dan seolah terbangun dari lamunannya. Dia heran.

"Ss-saat itu gue bener2 gaktau kak harus apa lagi. Seketika fikiran gue buyar, Harapan gue musnah, dan g-gue seakan ingin mati. Ngeliat wajah lo aja gue- ah ntahla." Dhiba terlihat sangat kesal dengan kesalahfahaman ini. Sesekali dia mendengus dendam.

Digo masih diam tetapi dia menyimak kata demi kata yang dilanturkan oleh dhiba sang pujaan hati.

"Lo denger gue kan kak?"

Dhiba memberi luang beberapa detik menunggu jawaban digo. Namun digo tak bersuara. Dhiba mulai heran, dia pun mengangkat tubuh kaku nya untuk duduk bersampingan dengan digo agar dapat melihat respon sebenarnya.

  "Kak.." Seketika omongan dhiba terpotong karna tubuh nya langsung di dekab erat oleh digo. Ya dipeluk. Dhiba kaget tak karuan seketika jantung nya ingin jatuh ke tanah, ya bagaimana mungkin cewek hampir mau duduk tapi langsung dipeluk erat oleh cowo devil itu? Ini pertama kalinya tubuh dhiba ternodai oleh cowok.

"E-eh" desah nya yang terkejut.

Sosweet.

'Aduh apa ni? Kok gue deg deg sih? Apaan ni si digo cari kesempatan aja' Lerung hati dhiba pun berbicara.

"Gue sayang sama lo dhib.. Gak mungkin gue ngelakuin hal sebodoh itu.. Karna cinta gue gakpernah main main dhiba.."

Cetusan kata romantis yang menambah jantung dhiba untuk berdegup kencang.

"Emm. Ma-maaf lepas dulu" dhiba melepas pelukan itu dengan penuh hati hati.

"Kenapa lo gak mau nerima pelukan gue? Kenapa? Lo masih kecewa sama gue? Jawab dhib jawab" digo terlihat sangat kacaw. Di pegang nya bahu dhiba sambil menggoyang goyangkan untuk mendapat keyakinan.

"Aduuuh.. Enggak kak enggak. Kalo lo histeris begini, gimana gue jelasinnya?" mendengar jawaban dhiba, digo melepas pegangan itu dan berdiam seketika namun mata masih memandang dhiba.

"Huh. Gue gak kecewa sama lo kak. Gue salah faham. Iya oke gue minta maaf sama lo atas perkataan kasar gue yang tadi. Gue tau dalang nya bukan elo"

2 menit sempat hening. Digo menunggu perkataan dhiba, dan dhiba menunggu jawaban digo. Mereka saling tunggu tungguan.

"Sekarang lo mau gak maafin gue?" dhiba melanjutkan katakata nya yang sempat tertunda dengan nada merdu yang dimilikinya.

  Dengan ragu, digo mengambil tangan imut lembut dhiba dan memegang nya sembari mengatakan
"Emang lo pernah ngeliat ada orang yang gak maafin cewe yang dia cintai?"

CHANGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang