Aku maluuuuuu.

58 3 0
                                    

Authorself.

Siang itu, terdengar suara pengumuman dari radio fm.

"Perhatian perhatian..
Panggilan kepada para peserta yang mengikuti seleksi Pasukan pengibar bendera atau paskibra agar segera menghadiri lapangan sekolah sekarang juga, berhubung seleksi akan segera di adakan. Terimakasih"

Ya. Sudah jelas tertera bahwa akan dilaksanakan seleksi paskibra yang ditunggu² oleh hampir semua murid di sma itu.

Terlihat jero sedang bersibuk disana. Wajar. Namanya juga ketua paskib. Dia terlihat gagah siang itu sekaligus terkena panas matahari. Keringat bercucurannya membuat dia terlihat keren. Aneh kan? Haha entahla.

Setelah seluruh peserta berkumpul.

"Oke adik adik. Sesuai janji yang telah dibuat, bahwa hari ini kita akan melaksanakan seleksi tahap awal. Dari hasil pendataan, peserta yang mendaftar pada seleksi pertama adalah sebanyak 320 orang. Akan kami saring menjadi 120 orang. Seleksi selanjutnya akan di beritahukan nanti. Jadi sekarang kalian silahkan masuk di berbagai posko yang telah disediakan ( bla bla bla bla).."

Iya. Itu suara jero. Jero memang tampak tegas dan gagah serta keren apalagi ganteng. Plus plus deh. Semua nya sedang menjalankan seleksi pertama. Termasuk Dhiba.

Adhibaself

Hari yang gue tunggu-tunggu akhirnya mendatangkan wujud dengan sendirinya. Mata gue telah menatap mata yang memang layak di tatap. Yaitu 2 panca indra yang dimiliki malaikat subuh berhati mulia juga rupa yang luar biasa.

Gue masuk ke posko 3 angker. Udah kayak rumah hantu di pasar malem. Didalam posko itu terdapat beberapa kakak senior yang diam tanpa ekspresi. Gue sih takut. Tapi ya gue santai aja.

Tak
Tik
Tuk

Gue masuk. Gue duduk ni. Daripada gue berdiri kaki gue kebas ya gue duduk lah.
Tiba tiba-

"Eh siapa suruh lo duduk?"

Gue spot jantung ni. Jantung gue yang lagi tidur eh jadi bangun terus lari lari nyari kamar mandi. Iya gue kaget sumpah.

"Oke berdiri."

Yaa gue berdiri lagi lah.

"Apa yang memotivasikan lo ikut paskib?"

Kezam. Gue jujur ah

"Kakak ketua"

Gue jawab ketakutan karna ngeliat itu mata dia dan mata gue hampir nempel. Lu banyangin. Gimana dekatnya? Hedeh. Namanya juga perjuangan.

"Hah? Kakak ketua apaan?"

Yes. Dia kaget dan agak jauhan ke wajah gue. Akhirnya dia peka kalo mulut gue bau jengkol.

"Iya. Kakak ketua."

"Coba lo jelasin ke gue, apa makna dari kata kata lu barusan"

"Kakak ngomong nya kasar amat sih kak, sakit hati tau dengarnya."

Gue fikir ekspresi gue udah mirip doraemon sedih. Haha unyu kan? pasti gue lulus.

"Apaan sih lo. Lo kira gue tempat konseling remaja?"

"Enggak gitu juga sih. Yaudah santai aja"

Lama lama gue bete sih sama tu orang. Gue jarang lo ngomong lembut lembut gitu, eh sekali ngomong malah di hambarin. Huah. Sabar adhib, lo harus kuat. Ini cobaan versi pertama.

"Apa lo bilang? Ngelawan banget lo ya? Gimana lo mau jadi anak paskib kalo gini? Hancur mah paskib sekolah ini"

"Eh enak a..(terpotong)"

CHANGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang