Haruskah kamu?

61 4 0
                                    

'Kenapa semua harus datang terlambat sehingga terasa sesak yang menghambat?'
*
*
*
'Saat yang menyianyiakan bertemu dengan yang di sia siakan'


Dia beranjak dengan keemosian yang tinggi, fikiran kacau, dendam menghambat kemanapun dia pergi. Sekarang dhiba berada di perempatan jalan raya lebih tepat nya di dekat trotoar jalanan itu. Dhiba kelihatan memburuk dengan kondisi nya yang berlinangan air mata itu. Dipegang nya dengan cukup erat khimar panjang nya sembari membatin

'Aghhhh!!! Dasar perempuan bodoh! KENAPA HAL YANG KAMU FIKIR TULUS BISA JADI SEPERTI INI DHIB?? Kenapa cinta kamu terletak di hati yang salah? Jadi semua yang kamu lakukan ini sia sia? Aghhhhh!!'

Terhenti di satu nafas, tiba tiba dhiba merasa pusing dan nyeri di kepalanya kini. Pandangan mulai menghitam dan..

Bruuuukkk

  Dhiba sudah terkulai lemas di perempatan trotoar itu. Untung saja ada pria yang memperhatikannya sejak awal dengan kegundahan nya itu. Pria itu bergegas menolongnya sembari langsung membawa dhiba kerumahnya.

Sesampainya dirumah, pria itu tak banyak bertindak. Dia hanya meletakkan tubuh lemah dhiba di depan pintu depan rumahnya itu. Entah kenapa pria itu tak ingin mengetuk nya lalu memberitahu keluarga dhiba. Setelah merasa bahwa dhiba aman, pria itu beranjak pergi dengan penuh kehati hatian. Jadi pria itu adalah DIGO.

                         **

"YaAllah dhiba! Kenapa ini?"

Mama dhiba melihat anak tunggal nya tergeletak lemah di depan pintu saat mama nya ingin keluar untuk belanja bulanan.

"Dhibaa bangun sayang bangun"

Mama nya segera memanggil bapak yang jadi tukang kebun di rumah mereka untuk mengangkat dhiba ke dalam rumah.

Didalam sudah ada mama dan ibu jero yang memperhatikan dhiba dengan ketidaksiumannya.

"Apaapaan ini? Jero mana? Kenapa dhiba pulang sendiri dengan kondisi seperti ini? Pasti ada yang gak beres ini"

Mama dhiba bertindak cepat dan segera menelpon jero.

@viatelephon.

   "Halo kamu dimana? Kenapa dhiba pulang dengan kondisi seperti ini?"

Mama nya terlihat emosi

"Iya ma, sabar. Aku sedang jalan arah pulang"

                           **

  Jero pun sampai dengan mobil nya. Namun didalam mobil itu, ada ina dengan ribuan ketakutannya.

"Kamu kemana aja jer? Ada apa ini?"

Mama dhiba menyambut kedatangan jero yang disebelahnya terdapat ina yang menunduk

"Ina??"

mama dhiba semakin heran dengan kenyataan ini.

"Maaf ma, ini waktunya aku jujur. Sebenarnya sejak awal aku sudah bertunangan dengan ina. Aku sangat sangat menyayangi dia. Dan setelah dia pergi entah kemana, aku gatau hasrat ini yang membawa aku untuk terus ingin bersama dhiba padahal.... Aku tak mencintainya samasekali. Maka dari itu, aku menikahi nya. Karna yang kurasa, saat bersamanya terasa sama saat aku bersama ina. Dengan dhiba lah kutuangkan rindu ku pada ina. Jadi maaf bila selama ini pernikahan yang kujalani hanya pernikahan tanpa rasa. Maka dari itu aku gak bisa ngelanjutin hubungan ini lagi ma.."

CHANGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang