Jangan ganggu, bisa?

83 6 3
                                    

 

   Reinaself.

Pusing. Lemas. Lesu. Semua jadi satu saat itu. Aku tak bisa apa apa lagi dan tiba tiba

  Aku berada di kasur putih tepat didalam UKS. Aku bingung, entah kenapa aku menjadi lemah seperti ini. Aku benar benar bingung. Pandanganku belum pulih seperti biasanya. Masih ada kekaburan yang menggaganggu mataku.

  Tapi..
Emm..

    "Eh udah sadar"

   Asstaghfirullah . Siapa pria yang menemani ku di tempat tertutup ini? Yatuhan aku takut. Tapi sungguh ku tak bisa melakukan apa apa. Aku hanya bisa berbaring lemah tak berdaya di atas kasur putih berbau obat obatan itu. UKS.

   "Jangan takut na. Aku jero."

  Kak jero? Ooh syukurlah. Aku sudah mengenalinya. Tetapi tubuh nya berdiri tepat disamping tubuh ku yang tergeletak. Terlihat berdekatan. Yatuhan, maaf bila kami
bersentuhan.

  "Saya ke..n..aaa..paa kak?"

   Suara ku terbata bata. Bukan grogi. Namun tak layak bila berbicara riang saat itu.

   "Kamu tadi jatuh di jalanan ina. Kebetulan kakak lewat, yaudah deh kakak bawa aja kesekolah"

   Subhanallah. Terimakasih engkau telah memberikan takdir melalui lelaki berjiwa mulia ini yatuhan. Tetapi aku minta maaf bila ada kelakuan kami yang salah.

   …
   …

  Kak jero melihat ku yang diam tanpa kata. Aku diam sebenarnya sambil berfikir jam berapa sekarang. Ku gerakkan pelan pelan tangan kiri ku untuk melihat jam. Namunn..

    "Jam? Sekarang jam 9 pagi. Kamu gak perlu khawatir. Absent udah kakak atur."

   Aku terdiam lagi. Pandangan ku seakan berbeda padanya. Aku merasa kagum dengannya. Oh tuhan semoga ini adalah rasa wajar seorang adik kelas pada kakak kelas yang menolongnya. Tak lebih. Aku takut jika aku menaruh perasaan lebih pada yang bukan makhrom ku. Semoga saja.

  Entah kenapa aku masih tak sanggup berbicara. Tiba tiba dibenakku tersirat bahwa hari ini adalah hari seleksi paskibra. Aku lupa. Lantas bagaimana dengan kondisikuu sekarang? Aku mempunyai keinginan lebih di bidang itu.  Itu salah satu mimpi ku. Kenapa terjadi musibah di hari yang kunantikan sejak lama? Yatuhan kuatkan hamba untuk bangkit.. Dann....

   "Eh mau kemana? Kamu kan masih sakit na"

  "Emm aaa-"

  Kak jero menghalangi ku untuk bangkit. Huh. Susah sekali menjelaskan apa alasanku bangkit.
Tapi..

   "Ooh.. Paskib."

  Aku heran. Kenapa kak jero selalu mengerti perasaan aku? Ada apa ini?

  Aku mengangguk kecil.

  "Diundur jadi besok na. Tenang aja"

   "Hah? Kenapa?"

  "Iyaa. Dia nunggu kamu pulih. Makanya kamu harus segera pulih ya"

   Aku heran. Tapi di balik keheranan ku aku juga senang dengan perkataan kak jero. Subhanallah. Dia benar² membuatku kagum. Aku tersipu malu hehe

  "Hemm.. Kakak apaan sih. Makasi ya kak"

   Aku mengatakannya 2 menit setelah aku tersipu malu.

   "Santai aja na. Dalam islam wajib saling membantu kan?"
 
   "Hehe iya kak. Saya ke kelas aja deh kak. Udah agak mendingan ni kayaknya"

CHANGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang