8

5.8K 472 10
                                    

Sebelumnya

Luhan tertawa ringan lalu memutuskan telepon.

Sedikit ada penyesalan aku sudah bercerita dengan Luhan. Tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menyimpan beban ini sendiri. Aku butuh sahabat-sahabatku Belum lagi, karena ceritaku tadi, sahabat-sahabatku pasti akan lupa dengan kemarahan mereka dan beralih membantuku membuat rencana.

Tapi apa rencana mereka, ya? Semoga saja tidak begitu konyol.

Back to story

Hari ini, sahabat-sahabatku sudah melancarkan serangan pertama. Serangan yang justru mematikanku, membuat jantungku dag-dig-dug tidak karuan sejak pagi. Mereka berubah drastis!

Lihat bagaimana tingkah mereka! Mendempel-dempel Chanyeol aku melihatnya saja sampai malu begini.

Apa mereka tidak ingat saat mengeroyok Chanyeol di kantin? Dan sekarang, mereka seperti memuja-muja namja itu. Bodohnya, Chanyeol justru terlihat menikmati bagaimana Luhan, Kyungsoo, Jong In dan Sehun memperhatikanmya. Apa mereka semua tidak punya muka?

"Baekkie-ya, kenapa kau berjalan di belakang? Kemarilah!" Panggil Jong In ketika menyadari aku berada jauh dari gerombolan.

Aku melambai-lambaikan tanganku dan menanpilkan mimik kecut agar Jong In tahu bahwa tidak sreg-nya aku dengan kelakuan mereka.

Jong In malah memamerkan jempolnya yang mengarah ke bawah. Ah, dia benar-benar sadang meledekku, batinku

Geram, aku berbalik arah dan berniat pergi tapi tiba-tiba, aku dengar langkah kaki mendekat.

"Eh, mau kemana?"

Aduh, suara itu!

Chanyeol sudah berada di dekatku, meraih telapak tanganku, lalu menggenggamnya 😳

"Jangan marah lagi," ujarnya lembut.

Empat sahabatku yang berada di belakang tubuh Chanyeol melambai-lambai jahil. Awa saja. Akan aku balas mereka! .

"Siapa juga yang marah? Aku tidak marah. Aku hanya mau ke toilet!" Dustaku. Hatiku sudah berdegup hebat seperti lari marathon. Kurasakan tanganku mulai dingin. Aku lepaskan tangan Chanyeol yang menggenggam tanganku agar dia tidak merasakan dinginnya tanganku.

"Kau tidak mau ikut ke toilet kan? Jadi, biar aku pergi sendiri!" Aku memutar tubuhku dan cepat mengambil jarak sejauh-jauhnya.

"Hah...," desahku(?) sambil menatap ke cermin di atas wastafel. Bulir-bulir air masih tersisa di area kening dan pipi. Ku basuh mukaku sekali lagi.

"Oke, Baekhyun, tenang! Kau tidak bisa bersikap begini terus, kan? Jangan menghindar. Hadapi! Bertingkahlah sewajarnya! Anggap dia sama seperti sahabat-sahabatmu yang lain!" Aku berbicara sendiri

"Jangan buat dia binggung dengan sikapmu yang aneh. Bertingkahlah manis sekali-kali. Buat dia nyaman denganmu! Bagaimana pun, dia itu Yeollimu-mu, kan? Yang sudah kau kenal setahun lebih."

Kreeek

Kubuka pintu toilet. Aku sudah membangun mentalku agar mampu menghadapi Chanyeol, sudah menepiskan segala ketidakpercayaan diriku, kini, aku Baekhyun yang tangguh. Aku siap!

Farewell ~ CHANBAEK GS [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang