26

3.5K 398 13
                                    

Sebelumnya

Tidak! Tidak! Aku harus percaya pada Chanyeol. Aku percaya suatu saat nanti aku akan bertemu dengannya lagi. Dengan cinta yang masih sama. Aku percaya itu.

Back to story

Mata itu lagi. Seperti mengintaiku dari kejauhan. Mungkin sudah seminggu ini dia terus memperhatikan aku yang sedang menanti kereta pukul 16.00. Paling dia seperti namja-namja yang tidak-tidak. Hanya menguntitku untuk bermaksud yang tidak-tidak.

Saat aku melangkah pulang, namja itu  selalu memainkah gitarnya sambil sesekali melirik ke arahku. Tapi ya aku biarkan saja. Memangnya mau apa? Protes dengan orang seperti dia pun tidak ada gunanya. Dia kan hanya orang jalanan. Mereka tipe manusia yang cerdik, apa lagi untuk hal tipu menipu.

✖️✖️✖️✖️

"Annyeonghaseyo, joneun Jaehyun imnida. Dan kau?" Sapa namja itu. Akhirnya setelah sekian lama bungkam, mau juga dia memamerkan suaranya.

Tapi aku tak semudah itu untuk membalas salamnya. Para orang tua mengajarkan untuk tidak sembarangan berbicara dengan orang asing! Memang sih peringatan itu aku dapat waktu masih di taman kanak-kanak. Tapi apa salahnya tetap menggunakannya sampai sekarang?

Namun di luar dugaan, ternyata namja itu cukup sopan untuk tidak memaksakan kehendaknya. Dia memilih diam dan berdiri tegak sambil bantalan rel kereta di sampingku.

Baiklah, aku sudak cukup memberi penilaian positif untuk namja yang satu ini. Dibandingkan dengan namja yang sudah-sudah, yang seperti terkesan memaksa untuk berkenalan denganku, makanya aku jadi muak dengan mereka.

"Namaku Arang," jawabku berdusta. Tiba-tiba aku mendapat inspirasi untuk sekedar membuat namja ini jera menguntitku.

"Emmm, Arang, ya? Oh iya, Arang, apa yang kau lakukan di sini?"

"Menunggu kereta."

"Tapi aku perhatikan kau tidak pernah naik kereta. Kau hanya menunggu keteta pukul empat. Setelah kereta berhenti dan semua penumpangnya turun, kau akan kembali pulang."

Aku tak tau harus menjawab apa. Sepertinya dia juga tidak mempunyai hak untuk mengetahui alasanku. Bagaimanpun juga, kami baru berkenalan, bukan?

"Apa kau sedang menunggu seseorang?"

Pertanyaan Jaehyun kali ini menusuk tepat ke ulu jantungku. Apa aku terlalu terbaca yang sedang menunggu seseorang?

Kulihat namja itu dan langsung kutemukan sebuah senyuman tersungging manis di bibirnya. Tapi bukan senyuman itu yang menarik perhatianku, melainkan ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang saat aku melihatnya, hatiku seperti merasakan sesuatu.

Itu, seperti...

"Kau kenapa?" Tanyanya, menyadarinya aku tercekat dengan mata terbelak.

"Apa ada yang salah dengan wajahku?"

Pertanyaannya justru membuat hatiku tidak tentram. Apa yang terjadi denganku? Kenapa justru aku jadi linglung begini?

"Anio!" Jawabku seperlunya. Aku langsung kembali memperhatikan rel kereta.

Jaehyun mungkin saja sudah menatapku curiga, tapi aku tidak peduli. Apa pun yang aku rasakan, apa punyang dia rasakan, itu tidak ada kaitannya. Tidak ada hubungannya sama sekali.

Farewell ~ CHANBAEK GS [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang