20

3.6K 330 19
                                    

Sebelumnya

Kubalik tubuhku dan berjalan lemas ke mobil Sehun. Dia membukakan pintu, membiarkanku duduk di sampingnya. Sekaleng kopi dingin dia sodorkan kepadaku.

"Gomawo"

Bergulir mobil Sehun, mengajakku berkeliling membelah malam. Sesaat, tidak ada yang membuka suara. Hanya terdengar hembusan nafas masing-masing. Aku masih binggung harus mulai menceritakannya dari mana. Karena, memulai untuk bercerita sama saja menguak rasa sakitku. Semakin menumbuhkan rasa kekesalan pada diriku sendiri.

"Sebenarnya apa yang terjadi malam itu, Baekhyun-ah?"

Aku

Back to story

Aku mengehela napas, mencoba memberikan ruang yang banyak di dadaku agar terasa lebih longgar.

"Aku menemui Kris seperti rencana. Aku memergokinya saat akan menaruh surat. Saat berbicara dengannya, Chanyeol melihat kami."

"Lalu?"

"Lalu penyakit Chanyeol kambuh, dan ya, seperti yang kau tahu..." Tak mampu aku lanjutkan kata-kata. Tenggorokanku mendadak kering.

"Dan Kris? Apa tanggapan dia setelah tahu perbuatannya mengakibatkan keadaan jadi kacau begini?"

"Sudah aku bilang Sehun-ah, Kris tidak salah apa-apa. Dan sebenarnya, surat-surat di loker itu bukan untukku. Kris hanya salah meletakkannya." Ujarku polos, melafalkan setiap kata dengan nada yang tidak memicu provokasi.

"Mwo? Lalu untuk siapa semua surat-surat itu sebenarnya?"

"Untuk Tao"

"Hah? Benarkah?" Wajah Sehun berbinar. Sesaat, dia tertawa dan menepuk-nepuk setirnya.

"Jadi selama ini Kris salah terus mengirim surat? Yang seharusnya untuk Tao malah dia menaruh di lokermu? Aneh sekali namja itu." Sehun tak habis pikir.

"Begitulah! Dia juga sudah menyesal. Aku sudah memberitahunya untuk mengatakan langsung kepada Tao tentang perasaannya. Sepertinya, dalam waktu dekat Kris akan menembak Tao," paparku blak-blakan.

"Ah, ne? Wah, sepertinya ini akan semakin seru saja ya, Baekhyun-ah."

"Seru bagaimana?" Aku juga sedikit terkikik.

"Tapi...., kau diam saja dulu, seolah kau tidak tau apa-apa."

"Kau bisa percaya padaku. Aku pandai menyimpan rahasia," sahut Sehun penuh keyakinan.

"Eh, tapi aku masih heran. Tidak aku sangka gadis sesangar Tao ada yang berminat juga ternyata."

"Hei, jangan remehkan Tao!" Kutinju lengan Sehun dengan bergelak tawa.

Suasana sudah tidak terlalu kaku. Sepertinya, aku sudah menemukan sedikit keceriaan yang beberapa saat lalu lenyap entah kemana. Dan itu karena Sehun.

Di antara sahabat-sahabatku, Sehun-lah orang pertama yang aku kenal. Saat penerimaan siswa baru, aku paling dekat dengan Sehun. Kami bahkan sempat bersama-sama terus. Sampai akhirnya, aku mengenal Luhan, Kyungsoo, dan Jong In, lalu mengukuhkan keberadaan kami berlima sebagai geng dengan julukan The XO.

Farewell ~ CHANBAEK GS [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang