11

4.4K 407 20
                                    

Sebelumnya

"Tenanglah. Kau percaya padaku, kan?"

Diberi pertanyaan begitu, aku langsung bungkam.

'Tentu saja aku peraya padamu, Chanyeol-ah. Sangat percaya. Aku bahkan percaya kalau kau bisa menjadi penjaga hatiku.'

Aku membatin yang tidak-tidak lagi. Pipiku yang sejak tadi dingin terterpa angin seketika terbakar malu. Wajahku pasti sudah merona seperi tomat busuk(?). Untung suasana sudah petang, jadi aku tidak perlu repot-repot menyembunyikan wajahku.

"Chan, ini benar kita...

Back to story

".... Masuk hutan sedalam ini?" Tanyaku. Kurasakan bulu kudukku meremang. Suasana begitu gelap. Mencekam.

"Ye. Memang harus agak dalam. Memangnya kenapa? Kau takut?"

Sebenarnya tidak terlalu! Karena kau ada di sampingku.

"Em, aku hanya tidak suka kegelapan. Sangat menyeramkan." Gumamku sambil menggigiti bibir.

"Tidak akan ada hantu. Tenanglah! Aku sudah memastikan tempat ini aman."

"Aman? Jadi kau sudah sering keluar-masuk hutan semacam ini?"

Chanyeol tidak menjawab pertanyaanku. Dia terlalu fokus dengan jalanan yang penuh semak-semak. Beberapa kali dia mengarahkanku agar tidak tersandung akar.

"Yeongi!* Di sini!* " ujarnya, membuat kakiku terhenti.

"Mau apa kita di sini?"

Aku memperhatikan pemandangan di depanku. Hanya ada tanah lapang kosong dengan rerumputan setinggi mata kaki. Chanyeol belum juga mengubrisku. Di malah berjalan lurus ke depan, menjejakkan kakinya ke ladang rumput yang muram.

"Ya! Tidak bisakah kau menjawab pertanyaanku!" Protesku bernada tinggi. Kesal juga dari tadi tidak ditanggapi. Serasa ngomong dengan angin.

"Chanyeol!" Aku lalu mengikutinya, menarik tangannya.

"Lihatlah!" Chanyeol berjongkok, lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Aku perhatikan benda itu yang ternyata adalah sebuah toples. Tapi ada benda lain dari toples itu. Semburat hijau kekuningan keluar dari sana. Cahaya kecil nan cantik berputar-putar indah.

"Apa itu?" Tanyaku penasaran.

"Kunang-kunang"

"Kunang-kunang?"

"Untukmu. Bukankah kau sangat menginginkannya?"

Aku melirik heran. Chanyeol benar-benar ingat itu. Tentang keinginanku melihat kunang-kunang yang aku sampaikan lewat pesan, entah kapan. Aku saja hampir lupa. Tapi Chanyeol tidak! Dia masih mengingatnya. Betapa perhatiannya dia.

"Impianmu itu selalu terbayang-bayang di otakku. Aku sudah tidak tahan untuk segera mewujudkan mimpimu itu. Aku...." Chanyeol menggantungkan kalimatnya, membuatku semakin gugup. Chanyeol seperti ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Semoga saja memang 'itu'

Farewell ~ CHANBAEK GS [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang