"Hmm... ternyata lo anak konglomerat juga." Valdes bersiul sambil tatapannya tertuju pada rumah besar dihadapannya. Adham hanya menyeringai, lalu membunyikan bel rumah disamping pagar. Hari ini resmi Adham balik ke rumahnya lagi dan Valdes selalu siap jadi supirnya. Supir merangkap calon pacar. Itu harapan Valdes, nggak tau gimana Adham-nya.
"Mas Adham!" sesosok pemuda mengenakan kaus oblong dan celana bokser muncul sambil memekikkan nama Adham dengan kelewat antusias. Valdes yang melihatnya sedikit sebal. Cowok itu dengan cekatan membukakan pagar. "Akhirnya Mas Adham pulang juga, saya kebetulan lagi ngobrol sama tetangga baru, Mas. Mari masuk. Barang-barangnya Mas Adham mana?"
"Gue bawa diri doang, Rul. Barang masih di rumah Pakdhe. Besok-besok gue cicil."
"Ini siapa, Mas?"
"Gue Valdes. Cowoknya Adham."
Plak
Satu geplakan mendarat di kepala Valdes. "Jangan macem-macem deh Val. Lu mau gue suruh balik?" Valdes mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
"Berarti bukan cowoknya Mas Adham kan?" lagi-lagi Valdes menahan kesal maksudnya apa coba nanya begitu. Dan menyebalkannya, Adham malah biasa aja. Kalau Valdes disuruh berkomentar, ia yakin seratus persen cowok yang di panggil Rul ini pasti juga belok. Lihat aja cara nantapnya ke Adham kayak gimana.
"Elo siapa sih?"
"Saya Khoirul, yang jaga rumah ini sekaligus menyiapkan segala keperluan Mas Adham selama Mas Adham tinggal di sini."
"Nah udah kan kenalannya. Masuk yuk ah. Rul, emang tetangganya mana?"
"Oh itu Mas. Lagi jalan kemari tuh."
DEGH
Valdes hampir aja banting helmnya sedangkan Adham melotot nggak percaya.
"Bencong! Ngapain lo kesini?" Valdes berujar sambil menatap tajam cowok berpenampilan attractive yang berjalan menghampirinya.
Sayangnya cowok itu malah mengabaikannya. "Wow. Nggak nyangka, jadi tetangga baru gue, Adham. Irul, gue nggak jadi ngecengi elo deh. Gue mau pdkt sama Adham aja."
"Mas Freo ngomong apa sih? saya nggak ngerti."
"Udah, nggak usah di paksain buat ngerti. Oh.. ada mantan gue ternyata. Hai Valdes. Btw gue bukan bencong kok. Gue Afreonald Talangga, cowok manis yang jadi tetangganya Adham. Tuh rumah gue."
"Eh bangsat. Jangan macam-macam lo!"
See,
Kepala Adham mendadak berdenyut-denyut. "Elo berdua saling benci?" tanyanya menginstrupsi Valdes dan cowok bernama Freo itu. Keduanya langsung menoleh, dan saling berpandangan kemudian sama-sama menatap tajam.
"Ya udah bikin aja benci jadi cinta lagi. CLBK gitu. Gampang kan? lo juga Rul, biar jadi cinta segitiga." ujarnya lalu melangkah masuk dan meninggalkan ketiga cowok yang ada disana.
***
Adham mengernyit. Terlebih saat matanya memperhatikan tiga cowok yang berada di sekelilingnya. Kok jadi berasa seperti detik-detik mau perang ya, pikirnya.
Ia memperhatikan Valdes yang dari tadi matanya lirik Irul maupun Freo bergantian. Lirikannya pun jenis lirikan sadis dan tajam. Sedangkan Irul, cowok itu kadang manggut-manggut sambil matanya menelusuri tubuh Valdes dari bawah nyampe atas, dia juga sesekali melirik Freo sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Lalu cowok satu lagi yang selalu berhasil bikin Adham jadi bergidik. Cowok yang memperkenalkan dirinya sebagai cowok manis dan siap melakukan pendekatan pada Adham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Subuh
RandomSuatu ketika Tuhan menulis sebuah takdir. Seorang yang nggak percaya sama keyakinan bertemu dengan seorang yang nggak percaya sama cinta. Valdes itu manusia laknat dan tersesat. Nggak punya agama apalagi motto dan tujuan hidup. Sayangnya, Tuhan tib...