Selamat berakhir pekan buat jomblowers yang menghabiskan malam minggunya hanya untuk berkencan dengan gadget masing2, ahahah...pisss...
Saya hadis sedikit lebih cepat karena akan ada pekerjaan lain yang harus saya handle.
Especially for my komentator syantik, alfiassa, trihary, kanayazabilah, pcyparkc, widyaningroem9, Joetob, MaseLucky, Nyitnyit_nyitnyit, ShintaRamayanthi, TitynTityn, riniyuliawatisuharto, Riaa_Raiye, putrinikomakus, restifection, WinaKuy, Fe_ben, IckhaNgesthy, telokk, ciara89, romaiza1984, AuliaUtomo, deanakhmad, Miss-L27, c1h2o3i4, EmaYufina, MaisyaSlavina, joulee30, saya tunggu komentarnyaaa...
*Happy reading
* * * * *
Kediaman rumah Daniel terlihat ramai. Beberapa orang terlihat berlalu lalang seperti sibuk dengan tugas masing-masing. Sebuah tenda besar dengan warna warni yang menggambarkan kegembiraan menghias halaman rumah yang tak begitu luas itu. Beberapa kursi tamu sudah tersusun dengan rapi. Sebuah meja berisi makanan yang memang disediakan untuk menjamu tamu sudah juga lengkap dengan pelayannya. Sebuah pelaminan minimalis namun terlihat demikian manis telah pula terpasang di salah satu sisi halaman.
Seharusnya semuanya kelihatan menyenangkan karena ini memang sebuah pesta pernikahan yang sebentar lagi akan digelar. Tapi tidak demikian dengan yang terjadi, karena di dalam ruang tengah keluarga Daniel.
"Kalian akan menikah dalam beberapa jam kedepan. Tak seharusnya wajahmu mendung, Non," Bu Ita, seorang perias pengantin mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya mengenai apa yang dia lihat.
Bu Ita melihat bahwa pengantin perempuan yang kini sedang berada di hadapannya, yang sedang diriasnya dengan cermat itu, wajahnya mendung. Senyumnya tak lepas, bahkan terlihat bahwa kedua matanya sembab dan memerah. Ya, Indira, si pengantin perempuan itu menangis.
Mendengar kalimat Bu Ita, Indira hanya tersenyum namun justru semakin menampakkan kesedihannya.
"Lihatlah, Daniel terlihat demikian gagah dan luar biasa. Kamu gadis yang beruntung karena mendapatkan suami seperti Daniel. Aku bahkan sudah mengenal calon suamimu itu semenjak dia masih di sekolah dasar." Bu Ita kembali bicara.
Indira hanya mengangguk. Pikirannya melambung, menerawang jauh ke kejadian satu minggu yang lalu. Waktu itu ...
* * *
Mohon maaf, versi lengkap pindah ke akun DREAME. Silahkan berkunjung ke sana ... Jangan lupa like nya yaaaa ...
https://www.dreame.com/novel/MYgQ3QhMBF2PvNP1vcEkSA%3D%3D.html
KAMU SEDANG MEMBACA
I am nothing
RomanceMemendam cinta selama bertahun-tahun bukan hal yang mudah buat Indira, perempuan super biasa yang sangat pendiam. Bahkan dia juga hanya diam ketika di bully kakak kelasnya yang gemas karena melihatnya selalu tanpa ekspresi. Dan bangunan kokoh untuk...