11 : PELARIAN

3.6K 368 28
                                    


Special : buat teman-teman yang berkenan membaca fantasi saya. 

SINGGAH DAN CACILAH !!!




Indira sebenarnya bimbang, harus kemana dia menujukan arah taksi yang dia sewa kali ini. Pulang ke kost jelas sedikit beresiko, mengingat Ibra pasti akan menuju ke sana untuk menanyakan kepergiannya. Hei, memangnya dirimu siapa, Indira ? Mengharap banget Ibra mencarimu ? Dia bahkan tak akan mengingatmu jika nanti Livi membeberkan sedikit kisah kelam yang selama ini kamu sembunyikan. Sisi hati Indira yang lain mengingatkan dengan pongahnya.

Indira tersenyum kecut.

Atau ... minta suaka pada Mbak Riris yang manajer kafe ? Itu juga sedikit rentan, karena Ibra tahu dimana Indira bekerja. Dan Indira kembali menertawakan dirinya sendiri ketika merasa bahwa Ibra akan peduli dengannya.

'Jangan terlalu tinggi bermimpi, Indira,' hatinya kembali menggaungkan suara yang sedikit mencubit sisi hatinya yang lain.

Tiba-tiba dia ingat dengan Darius. Ya, Tuhan ... bagaimana mungkin Indira lupa bahwa dia memiliki teman yang demikian baik, bahkan keluarganya juga sangat baik ?

"Ke jalan Nangka, Pak."

Indira memerintahkan pada sopir taksi untuk menuju ke jalan Nangka, ke rumah Darius. Beberapa saat kemudian, setelah melewati jalanan yang lumayan padat, masuk ke sebuah gang, taksi berhenti di depan sebuah rumah sederhana namun terkesan asri.

Setelah membayar sesuai argo, yang untungnya cukup dengan uang yang tadi dibawanya dari rumah Ibra, Indira melangkah pelan dan ragu-ragu ke arah rumah tersebut.

Dengan tak yakin, dia menekan tombol bel yang ada di depan pagar. Lalu beberapa saat kemudian, seorang perempuan keluar dari rumah dengan keterkejutan yang tak bisa disembunyikan.

"Ya, ampun, Indira ? Ini benar kamu ?" perempuan itu, tante Sukma berlari kecil menyambut Indira kemudian memeluk gadis itu.

"Iya, Tant ... ini Indira," jawab Indira dengan nada haru, menyambut pelikan Tante Sukma.

"Syukurlah kamu baik-baik saja, In. Darius bilang kamu menghilang beberapa hari ini. Dia bahkan ikutan mencari kamu. Sampai kemarin ketika dia bertemu Ibu Kost kamu, dia kelihatan lega. Katanya kamu kecelakaan ? Gimana kejadiannya, In ? Kamu baik-baik saja, kan ?" Tante Sukma memberondong Indira dengan berbagai pertanyaan, membuat Indira bingung harus menjawab yang mana.

"Aku baik-baik saja, Tant. Kebetulan ada yang berbaik hati menolong saya."

"Syukurlah, In. Ayo masuk !"

Tante Sukma menggiring langkah Indira masuk ke rumah.

"Darius kerja, Tant ?"

"Iya. Kemarin dia baru dapet promosi di kantornya untuk naik jabatan," jawab Tante Sukma sambil menuangkan segelas air putih untuk Indira.

"Darius beruntung ya, punya keluarga yang hangat dan pekerjaan yang bagus."

Tante Sukma tersenyum sambil mengusap bahu Indira selayaknya anaknya sendiri.

* * *

Mohon maaf, versi lengkap pindah ke akun DREAME. Silahkan berkunjung ke sana ... Jangan lupa like nya yaaaa ...

https://www.dreame.com/novel/MYgQ3QhMBF2PvNP1vcEkSA%3D%3D.html 

I am nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang