Menemani malam minggu kalian yang tak memiliki acara apapun. Seperti janji saya untuk update setiap malam minggu. Mungkin hanya sedikit, tapi mudah2an berkenan.
Selamat membaca.
* * * * *
Setelah hari interview yang aneh itu, Indira menjalani hari-harinya dengan ceria. Meski rasa aneh itu tetap saja menggayuti hatinya. Bagaimana tidak, jika orang lain dipanggil interview untuk wawancara berbagai macam hal, tapi tidak dengan Indira. Gadis itu hanya harus datang kemudian disodori kertas kontrak dan ikatan pekerjaan begitu saja.
Bahkan ketika Indira menanyakan kemudahan yang dia terima, Bu Astrid hanya tersenyum. Tanpa memberi jawaban sama sekali.
"Semua calon pegawai yang sudah mendapat panggilan, akan langsung teken kontrak, In." Hanya jawaban itu yang diterima Indira ketika Indira menanyakannya.
Indira hanya menganguk, belajar untuk menerima apapun sistem kerja di tempatnya yang baru kali ini. Dia hanya berharap, agar hidupnya menjadi lebih baik, seperti keinginannya selama ini. Hidup dan bekerja sebagaimana yang lainnya.
Tapi jelas bukan kedudukan mentereng dan posisi aman yang kini ditempati Indira, mengingat dedikasi dan loyalitas tetap menjadi pertimbangan dalam memberikan sebuah jabatan pada seorang peawai baru. Apalagi pegawai baru seperti Indira.
Indira menduduki jabatan biasa. Dia hanya menjadi salah satu staff di ruangan Bu Astrid, seperti beberapa staff lainnya. Kebetulan, jabatan Bu Astrid ini memiliki korelasi kerja yang harus memberikan laporan langsung pada boss. Jadi tentu saja Bu Astrid memerlukan beberapa staff, yang kebetulan salah satu staffnya sedang cuti hamil. Jadi untuk sementara, Indira menggantikan posisi staff hamil tersebut.
* * *
Mohon maaf, versi lengkap pindah ke akun DREAME. Silahkan berkunjung ke sana ... Jangan lupa like nya yaaaa ...
https://www.dreame.com/novel/MYgQ3QhMBF2PvNP1vcEkSA%3D%3D.html
KAMU SEDANG MEMBACA
I am nothing
DragosteMemendam cinta selama bertahun-tahun bukan hal yang mudah buat Indira, perempuan super biasa yang sangat pendiam. Bahkan dia juga hanya diam ketika di bully kakak kelasnya yang gemas karena melihatnya selalu tanpa ekspresi. Dan bangunan kokoh untuk...