23 : MELAWAN ARUS

3.4K 358 42
                                    

Selamat bermalam minggu, Guys ... saya posting sedikit lebih cepat karena saya akan mengerjakan job lain yang sudah deadline. 

Especially to: ikadrylwidyaningroem9LitaLisnawatiWinaKuypcyparkctan-intriharykanayazabilahc1h2o3i4EmaYufinaIckaNgesthy, Selamat membaca...

* * * * *

Ibra semakin terbuai oleh kelembutan yang kini menyapa tangannya ketika bahu telanjang itu tersentuh olehnya. Sementara Indira yang telah hilang kendali warasnya hanya mampu melenguh lirih dengan mata terpejam ketika merasakan bibir Ibra mulai menjelajah bahu dan separuh dadanya.

Ibra gelap mata. Dia merasa tak bisa lagi mengendalikan diri. Godaan ini demikian manis untuk dihentikan. Maka tanpa memikirkan apapun lagi, laki-laki itu menurutkan keinginan nalurinya untuk memuaskan seleranya akan perempuan yang selama ini tak pernah dia lampiaskan, sekalipun.

Sementara Indira seperti berada pada jeda antara sadar dan terbuai, antara keinginan menolak dan menikmati. Hembusan napas Ibra yang panas menyapa setiap inci kulitnya, menyisakan gerah yang membuatnya ingin melempar apapun yang melekat di tubuhnya. Suhu AC kamar hotel ini bahkan tak mampu meredam rasa panas yang mendadak melingkupi keduanya.

Tan adanya penolakan dari Indira membuat Ibra merasa berada di atas angin, Dengan lembut, laki-laki itu mendorong tubuh Indira untuk berbalik hingga kini tengkurap sempurna dibawah tubuhnya. Keringat kini terlihat mengkilat di punggung gadis itu, membuat Indira sangat seksi dan menggairahkan dimata Ibra.

Maka ketika tangannya mengusap lembut punggung telanjang itu, bibirnya pun tak ingin tinggal diam. Karena sesi selanjutnya, Ibra mendaratkan bibirnya yang basah untuk mengecap kulit Indira.

Gadis itu meremang, merasakan bahwa kelembutan yang disuguhkan Ibra padanya ini demikian membuai. Membuatnya tanpa sadar menggigit bibir bawahnya, agar lenguhan-lenguhannya tak lagi terdengar. Karena akan sangat memalukan jika ternyata Ibra tahu bahwa dia menikmati, sangat menikmati usapan lembut bibir dan lidah laki-laki itu.

Tangan Ibra menjangkau jemari Indira yang menjalar mencari pegangan pada kain sprei untuk mencari kekuatannya yang hendak melawan arus nafsunya. Kemudian dengan lembut, Ibra meletakkan jari jemarinya diantara jari jemari Indira. menggenggamnya erat, seolah saling menguatkan bahwa keduanya memang menginginkan semua ini.

* * *

Mohon maaf, versi lengkap pindah ke akun DREAME. Silahkan berkunjung ke sana ... Jangan lupa like nya yaaaa ...

https://www.dreame.com/novel/MYgQ3QhMBF2PvNP1vcEkSA%3D%3D.html 

I am nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang