Chapter 2

218 20 1
                                    

not today

"Hari ini ibumu pulang, jadi sepulang sekolah langsung pulang dan jangan kemana-mana!!".

"Apa aku punya orang tua?".

"Berhenti berbicara seperti itu!".

"Haaahhh... aku bahkan lupa kalau aku punya orang tua".

"Yaaaaaaa!!! LEE TAEYONG!!!!".

Laki-laki itu menjauhkan ponselnya dari indera pendengarannya sebelum memutuskan telepon dari seberang.

"Ahjumah..bagaimana bisa kau mengomeli putra tunggal tuanmu?? Aigooo!!". Taeyong mendumel kepada ponsel yang berada ditangannya.

Dengan kesal ia memasukkan ponselnya. Bel masuk sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Namun ia keluar kelas karena ada panggilan dari seseorang yang tak lain adalah pembantu dirumahnya.

Secacatnya suatu benda pasti ada sisi baiknya. Begitu istilah yang pas untuk Taeyong. Senakal-nakalnya siswa itu, Selain menjadi siswa terpandai disekolahnya, ia juga dikenal tepat waktu.

Saat membalikkan tubuhnya ia berjengit kaget saat mendapati miss Jeffeey sudah berdiri dihadapannya. Siswa itu memandang miss Jeffeey agak lama.

Ia menatap guru dihadapannya begitu dalam. Dari raut wajahnya tergambar kerinduan yang mendalam.

Berbeda dengan miss Jeffeey yang hanya memandang nanar kearahnya. Apakah Miss Jeffeey mendengarkan percakapan Taeyong ditelepon tadi.

Taeyong berbicara dalam hati dan harapannya adalah semoga Guru barunya itu tidak mendengarkan apa-apa.

Tak ingin berlama-lama beradu pandang dengan gurunya, Taeyong berlalu mengabaikan keberadaan gurunya tanpa memberi hormat.

"Jadi seperti ini kelakuan Siswa paralel disekolah ini?. Wahhh....benar-benar menakjubkan!! Saya terharu". Ejek Miss Jeffeey.

Membuat Taeyong menghentikan langkahnya dan tangannya terkepal menahan emosi.

Miss Jeffeey membalikkan badannya menatap punggung Taeyong dengan kesal.

Kemudian Guru cantik itu mendekat kearah Taeyong, menepuk punggung siswa itu dan membisikkan sesuatu.

"Aku tidak akan membiarkanmu!! Lee Taeyong!!".

Miss Jeffeey melenggang dengan meninggalkan Taeyong masih membeku.

Entah kemana tatapan tajam yang biasa Taeyong tunjukkan pada semua orang. Kini yang tersisa hanyalah tatapan sendu dan rapuh. Mungkin sebentar lagi mata hazel itu akan berembun dan menggenang dipelupuk mata.

Taeyong memasuki kelasnya dengan kepala menunduk. Ia berjalan kearah tempat duduk tanpa mengetuk pintu atau sekedar mengucap salam kepada sang guru. Semua pasang mata yang ada dikekas itu menatap jengah kearah Taeyong. Tak jarang terdengar suara gunjingan dari beberapa temannya yang memang sudah benar-benar jengah dengan sikapnya yang seenaknya sendiri. Pandangan-pandangan itu teralihkan seketika ketika suara rotan kecil terpukul keras dimeja. Nampaknya Sang Guru juga sudah tersulut emosi.

"Apakah pelajaran bisa dimulai?". Tanya Sang Guru yang ternyata adalah Miss Jeffeey.

Taeyong baru menyadarinya. Taeyong baru sadar kalau masih ada satu jam pelajaran Bahasa Inggris setelah jam istirahat.

Entah apa yang ada difikirannya. Siswa itu selalu melempar tatapan lembut kearah Guru barunya itu. Tatapan yang belum pernah ia tampakkan kepada orang lain.

Apakah Taeyong menyukai Guru bertubuh elegan itu pada saat pandangan pertama? Atau Taeyong pernah mengenalnya?.

"Perlu kalian ketahui!! Selain menjadi Guru Bahasa Inggris, saya juga dipercaya untuk menjadi wali kelas kalian!". Terang Miss Jeffeey senang.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang