Chapter 10

159 16 7
                                    

Lamunan Taeyong seketika buyar kala mendengar keributan .

"Mengganggu saja". Umpat Taeyong kesal.

Laki-laki itu menyembulkan kepalanya. Mencari tahu siapa penimbul keributan itu. Taeyong Mendesah sebal saat mengetahui siapa pelakunya.

"Yaaaaaa!!! Pelan-pelan dorongnya!!! nanti aku jatuh".

"Ck. Mereka lagi!". Gerutu Taeyong malas.

"Ternyata disini ada taman bermain. Sayang sekali tidak dirawat".

"Benar sekali... Waahhh...aku sudah lama sekali tidak bermain ayunan".

"Terakhir kita bermain ayunan saat Ibu masih bersama kita".

"Benar sekali. Aku sangat ingat karena saat itu kau mendorongku sampai aku terjatuh".

"Iya..iya aku ingat. Tapi aku kan menolongmu".

"Ibu yang menolongku dan memelukku. Haaahhh...Aku jadi rindu Ibu".

"Ibu kita memang yang terbaik. Beliau sangat menyayangi kita melebihi apapun. Dan Ayah begitu setia pada Ibu. Dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita lain".

"Orang tua kita memang yang terbaik! Kita doakan saja Ibu bahagia disana".

"Kau benar,Minji. Kau harus menuruni sifat lembut Ibu!".

"Aku menuruni sifat Ayah".

"Aku yang menuruni Ayah".

"Aku"

"Aku".

"Aku"

"Aku"

"YAAAAAA!!!".

Perdebatan itu terhenti seketika ada suara bentakan menengahi keduanya. Dengan susah payah Taeyong keluar dari persembunyiannya.

Tak tahan ia mendengar keributan yang ternyata pelakunya adalah Si Kembar Choi yang menyebalkan menurut Taeyong.

Si kembar terkejut saat melihat Taeyong kesulitan keluar dari kolong perosotan yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berada.

"Taeyong!!". Bisik Minji.

Sejujurnya Taeyong merasa malu karena tingkah konyolnya. Bagaimana tidak, Tubuh besarnya memaksa masuk kedalam kolong itu. Dan sekarang ia susah untuk mengeluarkan tubuhnya.

"Kenapa kau bersembunyi disitu?". Tanya Minji heran. Sebenarnya Gadis itu ingin tertawa namun tertahan.

"Hahaha...Bahkan kolong itu terlalu kecil untuk badanmu". Cletuk Minki mengejek.

Taeyong geram. Ia menatap kedua saudara itu dengan tatapan tajam. Kemudian meninggalkan keduanya tanpa sepatah katapun.

"Yaaaa!!!!" Minki mengumpat kesal melihat kelakuan Taeyong.

"Sudahlah... Biarkan saja!!". Minji menahan lengan Minki.

"Kau ini kenapa selalu membelanya? Sudah jelas-jelas dia selalu kasar padamu. Heyy..Ada apa denganmu Choi Minji?". Kesal Minki.

"Dia pasti punya alasan". Sahut Minji masih diam.

Minji berfikir Taeyong pasti mendengar percakapannya dengan Minki soal keluarganya. Minki tak habis pikir dengan jalan pikiran Minji. Setaunya, Minji tak suka mendapat perlakuan kasar.

"Atau...Kau menyukainya?". Minji melotot kearah Minki dengan heran. Bagaimana Minki bisa berfikir sejauh itu.

"Bicara apa kau ini?". Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Minji.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang