Chapter 13

127 12 9
                                    

Miss Jeffeey terdiam membeku ditempatnya. Taeyong berdiri tepat dibelakang Wanita itu.

"Apa Kau tidak mengingatku sedikitpun, Jeffeey Noona?". Ucap Taeyong sekali lagi.

Dadanya begitu sesak saat tak ada respon sedikitpun dari Wanita didepannya. Sedetik kemudian, Miss Jeffeey membalikkan badannya dengan air matanya yang sudah membasahi pipinya. Taeyong tersenyum sendu.

"Aku merindukanmu Noona". Taeyong Mengucapkan kalimat yang sama namun dengan suara yang serak.

"Tiwai".

Satu kata terucap dari bibir manis wanita itu. Nada suaranya terdengar bergetar. Tangannya bergetar saat menyentuh wajah Taeyong. Angin berhembus begitu lembut hingga mampu menerbangkan poni panjang milik Taeyong.

Miss Jeffeey dapat melihat jelas bekas luka yang pernah ia obati tujuh tahun yang lalu. Hatinya berkedut sakit saat menyentuh bekas luka itu.

"Tiwai? Kau sungguh Tiwai kecil yang aku temui tujuh tahun yang lalu?". Sahut Miss Jeffeey masih menangkup kedua pipi Taeyong.

Taeyong mengangguk. Air matanya meluruh begitu saja. Bukan ia sedih. Namun ia menangis bahagia. Bahagia karena orang yang selama ini ia rindukan, orang yang selama ia nantikan benar-benar mengingatnya.

"Tiwai..Noona sangat merindukanmu. Maafkan Noona karena sudah meninggalkanmu".

"Kenapa Noona meninggalkanku begitu saja saat itu?". Tanya Taeyong sambil menekuk wajahnya cemberut.

Belum sempat Miss Jeffeey menjawab. Bel masuk telah berbunyi. Dalam hati Taeyong merutuki bunyi bel yang telah mengganggu moment penting itu.

"Bel sudah berbunyi. Kau harus masuk ke kelas. Nanti sepulang sekolah kita bertemu lagi. okee??". Sahut Miss Jeffeey. Gaya berbicaranya masih sama seperti saat ia masih bersama Tiwai kecil.

"Baiklah... Tapi Noona akan menemuiku kan? Noona tidak akan meninggalkanku lagi kan?". Tanya Taeyong menuduh sambil menunjuk wanita didepannya.

"Tentu saja tidak. Aigooo...Tiwaiku sudah sebesar ini". Miss Jeffeey mencubit pipi Taeyong dengan gemas.

"Yaaaaa!! Aku sudah bukan anak kecil lagi!!". Taeyong merajuk.

Miss Jeffeey Terkekeh melihat kelakuan Taeyong. Untuk pertama kalinya ia melihat senyum Taeyong. Sebelumnya ia hanya tahu Lee Taeyong muridnya yang nakal dan dingin.
Tidak ada yang lebih bahagia dari hari ini.

******

Minji duduk dibangkunya sambil menggetuk jemarinya dimeja. Pikirannya tertuju pada satu nama. Hanya satu nama. Ya Lee Taeyong. Gadis itu seakan tak tenang. Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Apa yang terjadi dengan Taeyong.

"Aishh...kenapa aku jadi memikirkan anak itu?". Sahutnya sambil mengacak rambutnya frustasi. Aksinya berhenti seketika saat ia melihat orang yang beterbangan dalam otaknya selama ini muncul dari balik pintu.

Tapi ada yang aneh menurut Minji. Wajah Taeyong tak sedingin biasanya. Seperti ada aura bahagia terlukis diwajah tampannya.

Minji terus memperhatikan Taeyong hingga laki-laki itu duduk dibangkunya. Tanpa basa-basi Minji langsung menghampiri Taeyong. Ia duduk tepat dihadapan Taeyong dengan tatapan ala detektif.

Wajah sumringah Taeyong berubah bingung saat Minji tiba-tiba mendekatinya.

"Ada apa?". Tanya Taeyong.

"Kau dari mana?". Minji balik bertanya.

"Ruang BK". Jawab Laki-laki itu singkat.

"Kau dapat masalah lagi?". Minji menyelidik.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang