Chapter 3

149 14 0
                                    

chapter 3

Miss Jeffeey menyesap kopi hangatnya sambil memandang indahnya kerlap kerlip kota Seoul melalui balkon kamarnya. Hari pertama di tempat kerjanya yang baru cukup membuatnya lelah hari ini.

Kopi. Wanita itu menyukai kopi sejak ia tinggal di California. Bisa di bilang dia pecinta kopi. Memang terdengar aneh seorang wanita menyukai kopi. Tapi baginya meminum kopi ketika stress itu lebih baik daripada segelas Soju.

Tiba-tiba ia teringat dengan salah satu siswa dikelasnya. Lee Taeyong. Sudah jelas siswa yang menyita pikirannya adalah Taeyong.

Wanita itu menggertakkan gigi-giginya manakala teringat dengan sikapnya yang terkesan tidak tahu sopan santun.

"Bagaimana bisa ada Siswa nakal sekaligus paralel disekolah itu". Miss Jeffeey tengah bermonolog.

Miss Jeffeey teringat dengan percakapan Taeyong diponselnya yang tidak sengaja ia dengar tadi sore. Kalau tidak salah, ia sempat mendengar kalimat -Anak tunggal Tuannya-.

Miss Jeffeey mengernyitkan dahinya kala mengingat Taeyong mengucapkan kalimat itu.

"Apa mungkin dia anak tunggal?". Miss Jeffeey bertanya entah kepada siapa. Wanita itu mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya berkali-kali.

Nampaknya ia mulai penasaran dengan kehidupan pribadi Taeyong.

"Aku harus cari tahu". Gumamnya pelan.

Tidak ada salah baginya untuk mengetahui kehidupan pribadi siswanya. Toh dia adalah wali kelasnya. Mungkin saja ia bisa merubah Kepribadian Taeyong.

Dan sudah sepantasnya ia sebagai seorang guru bisa merubah Siswanya untuk menjadi lebih baik.

Lamunan Miss Jeffeey terganggu oleh suara ponsel yang berdering dari sakunya. Ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Ia tersenyum.

"Oppaaa!!!".

"Sedang apa kau? Kau sudah makan? Bagaimana suasana ditempat kerja barumu? Kau tidak diganggu oleh murid laki-laki kan?". Miss Jeffeey memutar bola matanya mendengar seseorang dari seberang memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan.

"Oppa... Kau bisa menanyakan satu persatu... Haaahhh aku sampai bingung pertanyaan mana yang akan aku jawab terlebih dulu". Jawab Miss Jeffeey.

Seseorang yang dipanggil Oppa itu hanya menunjukkan suara cengirannya.

"Aku khawatir padamu Jeff. Karena kau sendirian di Seoul".

"Ketika aku tinggal di Kalifornia, Kau juga seperti ini".

"Karena Aku mencintaimu Jeffeey Kim!!". Miss Jeffeey terdiam.

Wanita itu tak berkutik kala seseorang diseberang sana mengeluarkan jurus ampuhnya.

"Baiklah Tuan Yesung Kim aku mengaku kalah". Jawab Miss Jeffeey.

" Haha..Sudah kuduga". Tawa renyah Laki-laki bernama Yesung itu terdengar menggelegar ditelinga Miss Jeffeey.

Wanita itu tertawa kecil.

"Jadi bagaimana dengan pertanyaanku tadi?". Yesung ingat dengan pertanyaan yang memang belum sempat Miss Jeffeey jawab.

"Aku sedang menikmati udara segar di balkon. Aku meminum kopi sambil menikmati indahnya kota seoul. Ternyata Kota Seoul lebih indah dari tujuh tahun yang lalu. Tidak terasa aku meninggalkan seoul selama itu". Terang Miss Jeffeey panjang lebar.

"Tentu saja lebih indah sekarang ketimbang tujuh tahun yang lalu, heyy... Nona Kim!!! Tujuh tahun itu lama. Sudah jelas banyak perubahan. Aish... dasar kau ini!!". Yesung kembali berceloteh.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang