Chapter 29

81 9 2
                                    

"Tiwai... ada apa?" Tanya Miss Jeffeey.

"Noona...duluan saja. Aku masih ada urusan." Jawab Taeyong. Miss Jeffeey mengerutkan dahinya.

"Ada apa lagi? apa terjadi sesuatu?" Tanya Miss Jeffeey cemas. Taeyong menggeleng sambil tersenyum.

"Hanya urusan kecil Noona."

"Baiklah kalau begitu Noona duluan. Kalau ada apa-apa hubungi Noona. Oke!!"

Taeyong mengacungkan jempolnya kearah Miss Jeffeey. Miss Jeffeey akhirnya melangkahkan kakinya meninggalkan Taeyong.

Taeyong melambaikan tangannya sambil tersenyum seolah Miss Jeffeey melihatnya. Namun sedetik kemudian senyumnya pudar. Wajahnya kembali dingin.

Ia berjalan cepat kearah seseorang yang sedari tadi menjadi incarannya. Dengan langkahnya yang begitu cepat, Ia berhasil mengejar Orang Itu dan...

Hupp

Ia berhasil menahan tangannya. Membuat mpunya terkejut bukan main.

"Yaaa!!! apa yang kau lakukan Lee Taeyong?? Lepaskan Aku!!"

"Choi Minji!!! ikut Aku!!" Sahut Taeyong dingin.

Tanpa mempedulikan lengan mungil Minji yang mulai memerah. Laki-laki itu terus menarik tangan Minji hingga sampai ditaman belakang sekolah. Minji melepas paksa tangannya yang ditarik Taeyong.

"Kau gila ya??? Ini sakit!!!" Minji mengusap lengannya yang memerah dengan wajah kesal. Taeyong membuang nafasnya kasar. Ia tersenyum sinis.

"Sakit?Kau pikir menunggu seseorang ditengah derasnya hujan itu tidak sakit?" Ketus Taeyong. Minji membalas tatapan elang Taeyong dengan tatapan sinis.

"Tentu saja sakit. Saaaaaangat sakit." Sahut Minji tenang.

"Kalau kau tahu itu menyakitkan, kenapa kau tak datang? Tidak. Saat inipun kita bertemu, kau bahkan Tidak bertanya apakah Aku baik-baik saja?" Oceh Taeyong kesal.

Minji memalingkan wajahnya. Menghindari tatapan tajam Taeyong.Sejujurnya Minji hanya ingin menyembunyikan wajah sendunya.

"Kau terlihat baik-baik saja. Jadi aku rasa aku tak perlu mengkhawatirkanmu." Lirih Minji.

"Apa Kau bilang?" Minji memandang Taeyong dengan tatapan datar.

"Kau lebih ceria dari sebelumnya. Aku bahkan tidak pernah melihatmu tertawa lepas seperti tadi. Bukankah itu cukup meyakinkanku kalau Kau baik-baik saja?" Taeyong terdiam mencerna apa yang dikatakan Minji.

"Aku kekelas duluan." Sahut Minji memutar badannya dan mulai melangkahkan kakinya.

"Kenapa Kau tak menemuiku?"

Minji menghentikan langkahnya saat mendengar suara Lirih Taeyong. Ia membalikkan badannya menghadap Taeyong. Taeyong memandang Minji dengan tatapan sendu.

"Aku menunggumu... Asal Kau tahu!" Suara Taeyong seakan tercekat.

Minji menatap Taeyong sendu.

"Aku datang Yong. Aku ada disana!" Sahut Minji bergetar. Gadis itu nyaris menangis. Taeyong terkejut mendengar Apa yang baru saja dikatakan Minji.

"A...apa??" Gumam Taeyong namun cukup jelas diindera pendengaran Minji.

Minji memandangi air hujan yang berjatuhan begitu kerap dari jendela kamarnya. Ingin sekali Ia melihat hujan lebih dekat dibalkon kamarnya namun Ia urungkan niatnya. Mengingat hujannya yang begitu deras.

Tiba-tiba fokusnya buyar saat ponselnya bergetar. Ia mengerutkan keningnya saat tahu nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Ada Apa Yong?"

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang