chapter 22

68 10 5
                                    

Taeyong memandang seseorang dihadapannya dengan ekspresi yang tak biasa.

"Taeyong!! Heii Lee Taeyong."

Orang yang ada dihadapan Taeyong melambaikan tangannya tepat didepan wajah Laki-laki itu, membuat mpunya tergagap seketika.

"Eohh..Jeff Noona," Sahutnya gelagapan.

Seseorang yang ternyata adalah miss Jeffeey menghela nafasnya sambil menatap Taeyong bingung.

"Aku tanya sekali lagi, Apakah kau sudah menunggu lama?" Tanya Miss Jeffeey mengulang pertanyaan yang sama.

"Ohh... Tidak juga. Aku baru tiba beberapa menit yang lalu", Sahut Taeyong masih dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Ada apa denganmu? Sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja, Tiwai!" Tanya Miss Jeffeey saat sukses mendaratkan bokongnya dikursi didepan Taeyong.

"Aku...??"

Taeyong meraba wajah pucatnya sambil mengusapnya pelan.

"Tidak apa-apa, Noona."

Taeyong menyambung kalimatnya. Miss Jeffeey tidak menanggapi. Hanya desahan nafasnya yang terdengar. Ya Wanita itu ingin mempercayai ucapan Taeyong. Anak itu tidak apa-apa. Meski kenyataannya, Tanpa Miss Jeffeey ketahui bahwa Suasana hati Taeyong kini tengah berperang saat Youngho menceritakan serentetan cerita yang masih ia yakini itu adalah sebuah narasi. Seharusnya Youngho lebih cocok menjadi seorang narator yang pandai menyusun kalimat. Begitu pikir Taeyong.

"Noona cantik sekali hari ini", Sahut Taeyong sambil tersenyum.

"Lihatlah Anak ini!! Apa kau sedang menggombal pada Noonamu sendiri??", Sahut Miss Jeffeey.

Entah kenapa mendengar kalimat Wanita itu, Senyum Taeyong memudar.

"Aku tidak suka Noona Menganggapku sebagai adik asal Noona tahu", Sahut Taeyong lirih.

Miss Jeffeey mengerutkan alisnya bingung.

"Kenapa? Apa ada yang salah? Tidak peduli apapun itu , Kau adalah Tiwaiku. Adik kecilku! Taeyongie."

"Berhenti memanggilku dengan nama itu, jika Noona hanya menganggapku sebatas seorang adik!!!",Sahut Taeyong sedikit membentak.

Miss Jeffeey sedikit termundur mendengar kalimat Laki-laki didepannya itu. Taeyong menatap Miss Jeffeey dengan tatapan tajam dan mata memerah.

"Tiwai, ada apa denganmu??", Tanya Miss Jeffeey lirih.

Tiwai tak segera menjawab pertanyaan Jeffeey. Ia masih menatap wajah wanita itu lekat-lekat.

"Aku mencintai Noona", Sahut Taeyong lirih.

Taeyong tidak suka jika Miss Jeffeey menganggapnya seorang adik. Ia ingin menjadi lebih dari seorang adik. Dan jelas saja apa yang baru saja dikatakan oleh Taeyong sukses Membuat Miss Jeffeey membeku. Ia sungguh tidak menyangka Taeyong akan mengucapkan kalimat itu.

" Tiwai..."

"Sudah kukatakan, berhenti memanggilku seperti itu jika Noona hanya menganggapku sebagai seorang anak kecil yang pernah Noona kenal!"
Taeyong menyela kalimat yang bahkan belum sepenuhnya terlontar dari bibir manis Miss Jeffeey.

Taeyong memandang tajam kearah Miss Jeffeey. Wanita itu hanya bisa diam. Ia takut jika satu kalimat akan membuat Taeyong sakit hati.

" Saat aku bilang aku akan menikahi Noona kelak, Apa Noona pikir itu hanyalah ucapan seorang anak kecil yang mungkin saja saat anak itu dewasa ia akan melupakannya?"

Miss Jeffeey meneguk salivanya sendiri. Ia bahkan baru ingat kalau Taeyong pernah berkata seperti itu. Memang benar, Miss Jeffeey menganggap itu hanyakah ucapan seorang bocah kecil. Wanita tak pernah menganggapnya serius. Berbeda denga Taeyong yang rupanya serius dengan ucapan masa kecilnya itu.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang