Chapter 15

143 13 16
                                    

************

"Lee...Tae...Yong!!! Kau memang pantas dibenci semua orang. Anak sial!!!". Desis Wanita cantik yang kini tengah duduk menyilangkan kaki jenjangnya.

Tatapan hazelnya memancarkan cahaya yang sarat akan kebencian. Siapa yang menyangka wanita dengan paras ayu itu bisa berbuat kejam.

Bukan kepada orang lain. Melainkan kepada Putranya sendiri. Putra kandungnya. Putra satu-satunya yang pernah menempati rahimnya selama sembilan bulan. Wanita itu menganggap Putranya adalah musuh terbesar dalam hidupnya.

*********

Miss Jeffeey berjalan kearah Taeyong sambil memasukkan ponselnya kedalam saku.

"Siapa yang menelpon Noona?". Tanya Taeyong.

"Rahasia!!". Sahut Miss Jeffeey tersenyum jahil.

"Noona merahasiakan sesuatu?". Tanya Taeyong penuh selidik.

"Ti...tidak. Nanti kau akan tahu". Sahut Miss Jeffeey sedikit terbata.

Taeyong mengendikkan bahunya saat mendengar jawaban Miss Jeffeey.

********

"Whoooaaahhhh...aku kenyang sekaliii!!!!". Teriak Minki setelah keluar dari Coffee.

"Kalau kau masih merasa lapar. Berarti perutmu terbuat dari karet,Minki!! Kau bahkan memakan jatahku". Cerocos Minji kesal.

"Siapa suruh makanmu sedikit". Ejek Minki sambil menjulurkan lidahnya kearah Minji.

"Yaaaaa!!! Awas kau ya... Aku pastikan kau tidak akan mendapat jatah makan malam". Sahut Minji geram.

"Aku akan mengadukan kepada Appa kalau kau tidak bisa mengurusku dengan baik!". Ancam Minki.

"Kau mengancamku?"

"Kenapa? Kau takut?". Minki menantang.

Minji terdiam. Ia merasa di skak oleh Minki. Pasalnya Minji memang takut dengan ancaman ampuh Minki. Walaupun sang Ayah tidak pernah mempermasalahkannya.

Melihat Minji tak bereaksi, Minki berdehem.

"Aku tidak akan mengadukanmu!". Sahut Minki.

"Dengan satu syarat!".

"Apa?". Minji menoleh kearah Minki cepat.

"Berikan aku nomor ponsel bu guru yang tadi". Sahut Minki dengan wing andalannya. Dan sukses membuat Minji melenguh dan menghela nafasnya malas.

"Jangan bilang kau suka dengan Miss Jeffeey". Sahut Minji.

"Aku memang menyukainya. Aigoooo.... Choi Minji kenapa kau tidak bilang kalau punya Guru muda dan cantik seperti dia".

"Aishhh... Sudahlah ... Belajar yang benar!!! Kau ini ekstrem sekali. Suka dengan Wanita yang tak lain adalah Guruku sendiri. Ckckck". Minji berdecak sebal.

Gadis itu melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Minki yang menekuk wajahnya. Minki mengerucutkan bibirnya. Kesal dengan reaksi yang diberikan oleh kakaknya. Namun tetap mengekor dibelakang sang Kakak.

*********

Bibi Gong  berlari sambil tergopoh-gopoh menuju pintu utama. Wanita itu terkejut saat membuka pintu.

"Bibi... Kenapa kau melihatku seperti itu?". Tanya Seseorang yang sudah berdiri didepan Bibi Gong.

Jelas saja Orang itu bertanya mengingat reaksi Bibi Gong yang berlebihan.

"Nyonya... Bukankah Nyonya bilang akan kembali ke Jepang?". Tanya Bibi Gong  pada orang yang ternyata adalah Majikannya.

"Aku membatalkannya". Sahut Wanita cantik itu.

Not Today - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang