"Hei Kuning langsat!"
Dia selalu mengejekku, membuatku kesal dengan berbagai hal kecil yang sederhana.
Jeremy tertawa tepat di depanku, memberikan ejekan yang mengarah pada pakaianku.
"Kamu gak punya baju lain?" dia melirik pakaianku yang seadanya.
"Padahal hari ini seminarku loh, setidaknya pakai dress atau rok sutera. Perempuan-perempuan lain yang sudah duduk untuk menungguku tampil, mengenakan baju terbaik mereka"
"Dan mereka sangat cantik~ apa kamu punya rekomendasi untukku siapa yang paling Oke?" Tanyanya dengan sangat menyebalkan.
Aku hanya tersenyum, "Jeremy,,, maaf saja jika aku tidak punya pakaian yang lebih dari sekedar celana panjang hitam dan blus cokelat"
Tidak peduli seberapa banyak dia selalu mengejek atau bahkan membuatku merasa sangat menyedihkan dibanding perempuan-perempuan lain,,,
"Jer, siapapun perempuan yang kau pilih,,, aku yakin, jika mendapat lelaki dengan otak sejenius kamu tidak ada perempuan yang salah memilihmu. Aku yakin semua perempuan-perempuan itu sangat cocok denganmu" balasku,
walau sebenarnya setiap mengucap kalimat itu, hatiku terasa teriris. Tapi memang benar, jika jeremy benar-benar serius untuk memilih 'Wanita' aku yakin perempuan itu sangat Cantik, Jenius, Manis, dan tentunya tidak akan berpakaian layaknya pecundang di acara besar Jeremy.
Tapi, aku tidak pernah lupa hari itu.
yang ia katakan saat di belakang panggung.
"Tapi kamu tahu Nalu?"
"Bagiku kamulah perempuan yang paling menakjubkan hari ini, mereka bukan apa-apa"
"Dan aku juga yakin, siapapun laki-laki yang memilihmu, dia tidak pernah salah. karena kamu patut diperjuangkan"
Setelah mengatakan kalimat-kalimat yang membuat seluruh tubuhku gemetar dan wajahku memerah, Jeremy pergi begitu saja, ia naik ke panggung dan membuat seluruh penonton berdecak kagum atas semua materi yang disampaikannya.
dan ketika Seminarnya telah berakhir, banyak Mahasiswi yang berlarian untuk memberikan Jeremy se-Bucket Bunga atau memberinya begitu banyak hadiah dengan kotak berpita sutera.
Aku juga sudah membelikan hadiah, tapi tidak sebanding dengan milik mereka. Hanya satu kacamata murah yang kudapatkan dengan bekerja selama 3 bulan.
"Nalu!" Jeremy melambaikan tangannya, tangan kiri penuh dengan bunga dan tangan kanan penuh dengan hadiah. Bahkan aku sempt melihat ada kotak Kacamata, dan jelas,,, kacapata itu Bermerek, jauh lebih berkualitas dari milikku.
aku berusaha menyembunyikan hadiahku dari jeremy, "Wow, Jeremy Smart, penggemarmu banyak juga" ujarku terus menyembunyikan kotak kecil dibelakang.
Jeremy mengangkat alisnya, "Hmm.... Jahat sekali sahabatku sama sekali tak memberikan apapun padaku" kata jeremy.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY and DEVIL (TAMAT)
RomanceTerjebak dalam organisasi Hitam Mafia Italia? Kehilangan kedua orang tua akibat kecelakaan pesawat? Diculik oleh para Mafia dan dijadikan Penerjemah Pribadi? Kehilangan jejak tentang Sahabat sekaligus Pria yang paling Dicintai... Viv...