31. He is coming back

15.3K 994 16
                                    

"Bagaimana harimu?" tanya rollo ketika dia baru saja keluar dari mobil ferrari hitam.

"Hihi" aku hanya tertawa kecil sambil membawa sekeranjang penuh bunga anyelir dan krisan.

"Kau senang ya?" terdengar nada ejekan dari rollo.

Aku mengangguk keras. "Setidaknya aku tidak membusuk di ruang kerja Vitto sambil menerjemahkan 2000 kalimat dalam sehari" jawabku.

Rollo tampaknya sangat lelah, ia tidak begitu banyak bicara denganku akhir-akhir ini.

Seluruh anggota famili yang lain juga sangat sibuk mencari informasi tentang keberadaan musuh mereka yang sudah membunuh banyak rekan dan menyakiti mama rose pada malam ulang tahun beliau.

"Apa kau baik-baik saja Rollo??"

"Tentu, aku tidak kenapa-kenapa" katanya.
"Kau mau aku menunjukkan dimana mama rose menyimpan vas bunganya?"

Aku mengangguk, lalu rollo berjalan menuju ruangan di sayap kanan. Itu ruangan khusus mama rose dan si raymond sialan.

sentuhan Mama rose sangat terasa di ruangan ini, memikirkan dia belum kembali bersama kami membuatku sedih,,, bagaimana  mungkin wanita semanis dia mengalami kejadian mengerikan semacam ditembak di hari ulang tahunnya?? Mafia world

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sentuhan Mama rose sangat terasa di ruangan ini, memikirkan dia belum kembali bersama kami membuatku sedih,,, bagaimana  mungkin wanita semanis dia mengalami kejadian mengerikan semacam ditembak di hari ulang tahunnya?? Mafia world...

"Hari ini tuan vitto datang dari sicilly" ujarnya.

Aku mengikuti rollo dari belakang, sambil membawa keranjang bunga.

"Memang ada apa di sicilly?"

"Oh benar, kau bukan orang itali. Kadang karena bahasa italimu sangat bagus aku jadi lupa kau itu orang asing"

"Aku juga kadang lupa kalian lah yang menculikku"

"Wah nona, kau sarkasme sekarang"

"Biar" balasku pada rollo.

Rollo menyeringai seraya mencari sesuatu di ruangan indah ini, "Sicilly itu tempatnya para veteran mafia,"

"Sepertinya tuan vitto meminta bantuan agar si sialan itu cepat ditemukan" wajah rollo berubah menjadi kesal, ya tentu saja. siapapun yang mengingat tentang Palevi tidak akan memaafkannya begitu saja.

"Apa kau sudah tahu dimana dia?" tanyaku spontan.

Rollo menghela nafas panjang, "Baru isu"

"Katanya ia sedang ada di russia" katanya sambil melirik kearahku.

Aku tak bodoh, aku hanya ingin pura-pura lupa bahwa beasiswaku terbang begitu saja karena sekarang aku terjebak di italia bersama kelompok besar mafia,

"Russia...", hanya memasang senyum tipis sambil membuang muka.

"Ya, dan berita baiknya kau akan ikut kami ke russia minggu depan" katanya sambil menepuk bahuku.

LADY and DEVIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang