-Vitto Room-
KNOCK KNOCK KNOCK
Vitto membuka pintu kamarnya dan mendapati vivi tengah berdiri sambil mengenggam sesuatu, dan jelas dari wajahnya dia seperti menatap sesuatu yang sangat dirindukan.
"Viv... a.... apa Mama sudah-" sebelum Vitto menyelesaikan kalimatnya, Vivi langsung memotong.
"Bisakah kau memperlihatkan padaku kamar Jere- maksudku Ranov..?" ujar vivi sambil menatap Vitto sangat pilu.
Vitto menutup pintu kamarnya, dia tersenyum tipis, "Kau bisa memanggilnya Jeremy, aku yakin dia lebih senang menjadi Jeremy ketimbang Ranov"
Vitto menunduk dan berbisik, "apa kau punya kuncinya?" tanya vitto.
Vivi mengangguk dan membuka kedua tangannya, dan ia telah memiliki kunci tua yang diberikan Mama Rose.
Vitto menyambut tangan kanan vivi lalu membawanya menuju gedung yang berada di sayap kiri, mereka berjalan berdampingan dan Vitto memeluknya sambil menuntunnya.
"Sampai mana Mama memberitahumu?" tanya pria itu halus.
Vivi tersenyum, "sampai 'Ranov Mencintaimu',,, aku berusaha bertanya hal lain, tapi..."
"Tapi?"
"Aku harus ke Russia terlebih dahulu untuk mendapatkan jawaban mengapa kalian menyembunyikan semua ini dan dimana keberadaan Jeremy sekarang" Tambah vivi.
Vitto berusaha tidak menyinggung banyak mengenai Jeremy dan Ranov, tapi dia penasaran alasan apa yang membuat Vivi ingin melihat kamar Ranov, "Mama rose yang memberimu kunci kamar ini?"
VIvi mengangguk,
"Mengapa kamu ingin melihat kamar Ranov?" tanya vitto.
Vivi tertawa kecil, "Aku ingin lebih mengenalnya,,," bisik Vivi, "kukira kami saling mengenal, tapi ternyata ada banyak hal yang tidak kuketahui tentang Jeremy,,, jadi... sebelum kami bertemu kembali,,, setidaknya aku ingin tahu hal-hal kecil yang ia sayang, suka, benci, maupun hal-hal yang bisa membuatnya marah"
-----
Mereka berdiri di depan pintu kayu yang sangat berdebu dan masih tertutup rapat. Vitto membiarkan vivi yang membuka pintu itu yang biasanya hanya Mama Rose yang diperbolehkan menyentuh kamar itu semenjak Ranov menjadi Jeremy.
Vivi melirik kearah Vitto sebelum membuka pintu itu, dan Vitto tersenyum tipis dan berkata "aku yakin, Ranov sebenarnya tidak ingin 'Nalu-nya' melihat kamarnya dengan tumpukan kertas payah dan buku bertumpuk hingga atap,,,, tapi aku yakin, kau tetap akan membukanya"
Vivi tersenyum dengan tatapan penasaran, perlahan jemarinya menekan gagang pintu itu dan mendorong pintu kayu tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY and DEVIL (TAMAT)
רומנטיקהTerjebak dalam organisasi Hitam Mafia Italia? Kehilangan kedua orang tua akibat kecelakaan pesawat? Diculik oleh para Mafia dan dijadikan Penerjemah Pribadi? Kehilangan jejak tentang Sahabat sekaligus Pria yang paling Dicintai... Viv...