Sebenarnya, udh ada yg pernah bikin cerita kayak gini. Gw baca cerita kayak ini beberapa tahun lalu dengan fandom yg beda. Akhirnya, gw terinspirasi buat bikin cerita ini dengan versi Thomas. Walaupun gitu, banyak alur ada yg gw tambahin sama ada yang gw kurangin. Jadi gk sama persis lah yak wkwk.
Oh ya satu lagi, cerita ini bakal ada 3 part. Dan gw gk tau bakal bagus apa enggak, semoga suka ya kawan hehe.
Thomas Brodie-Sangster as Himself
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ashley Judd as Bibi Jane
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You as Ravensia
Kaki gadis itu berjalan dengan pelan diatas tanah yang sekarang sudah ditutupi dinginnya es salju. Kepalanya mengadah ke atas sambil tertawa kecil menikmati butiran es yang perlahan jatuh di wajahnya. Ia berjalan pelan dengan mengeratkan pelukannya ke tubuh mungilnya itu. Gadis itu pun menemukan bangku panjang yang menghadap pohon besar dan tinggi yang sekarang juga sudah berwarna putih tertutup salju. Ia pun duduk di bangku itu dan menikmati momen kesendiriannya yang tenang dan damai. Ia tentu merasakan hawa dingin menusuk tubuhnya. Namun, gadis ini tetap bersikeras menikmati suasana ini. Ya. Gadis ini menyukai musim salju.
Cukup lama ia duduk di bangku itu sesekali memejamkan matanya dan tersenyum indah. Wanita berumur 40 tahun terlihat berlari kecil mempertahankan keseimbangannya di jalan yang licin. Wajahnya memperlihatkan raut khawatir. Wanita itu mengedarkan pandangannya ke segala arah sesekali memanggil nama seseorang. Hingga pandangannya terhenti pada gadis yang sedang duduk di bangku panjang dengan memakai sweater berwarna abu-abu.
"Raven! Oh, astaga ... aku pikir kau menghilang. Kau mengkhawatirkanku." Wanita itu berjalan mendekati gadis itu sambil mengatur nafasnya.
Gadis yang merasa terpanggil namanya pun menoleh. "Ayolah, bibi Jane. Aku hanya menikmati salju ini. Aku tak akan kemana-mana."
Bibi Jane menghela nafasnya. "Ya sudah. Kalau begitu, ayo masuk! Kau akan sakit jika berlama-lama di sini."
Gadis yang bernama Ravensia itu terlihat muram dan mengalihkan pandangannya ke depan. "Aku bahkan belum lama di sini," balas Ravensia.
