Forgotten (Special Newt Imagine)

623 48 68
                                    

Hello~

Ada yg kangen? Pedean amat gw wkwk

Btw, di sini gw sengaja ambil sedikit scene dari filmnya dan diubah banyak sih wkwk. Dan di sini gw nyoba pake sudut pandang pertama muehehe.

Itu aja, enjoy this imagine guys!

******************************

Orang bilang salah satu hal yang paling menyakitkan adalah dilupakan. Dunia perlahan hancur karena masing-masing orang mulai melupakan jati dirinya. Ego tinggi untuk bertahan hidup membuat mereka saling bertikai, mementingkan diri sendiri, dan berharap besar untuk menemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit flare.

Selain itu, kami tak akan percaya lagi perkataan WICKED. Mereka tidak baik. Mereka hanya mengeluarkan bualan tentang obat penyembuh untuk menarik para immune percaya kalau mereka bisa menyelamatkan orang lain.

Perkataan busuk itu tak akan mempengaruhi kami lagi. Kami muak, tak seharusnya mereka mengorbankan anak-anak. Perbandingan antara yang terkena virus dan yang tidak saja cukup jauh, tak mungkin mereka bisa menyembuhkan semua orang. Sungguh tidak masuk akal.

Saat ini, kami sedang merundingkan rencana terbaik untuk bisa masuk ke dalam gedung WICKED. Kami berencana untuk membebaskan anak-anak polos yang dipaksa mengikuti aturan WICKED, terutama Minho, teman seperjuangan kami sejak di Glade. Jujur, kami masih sakit hati dengan apa yang Teresa lakukan. Entah WICKED meracuni apa ke otaknya, aku sangat kecewa dirinya berpihak ke WICKED.

Tak mudah memang untuk melakukannya. Mereka memiliki keamanan yang sangat ketat, tak sembarang orang bisa masuk ke sana tanpa perantara orang dalam. Dan kami tahu, orang yang bisa diharapkan di sini hanyalah Thomas.

"Kau masih peduli dengannya, bukan?! Jangan berbohong padaku!" teriak Newt, memegang kerah Thomas.

Napas Thomas tercekat. Aku dan dia sama terkejutnya, jantungku berdegup kencang. Kali pertamanya aku melihat Newt begitu marah, tak biasanya ia seperti ini. Sekalipun ia kesal, Newt yang kutahu selalu berusaha menengahkan keadaan, ia selalu berusaha menyelesaikannya dengan kepala dingin.

Semua yang ada di sini pun memusatkan atensinya ke Newt dengan ekspresi terkejut.

Setelahnya, kulihat Newt menyadari sesuatu, tatapannya melembut. "Maaf."

Newt akhirnya meninggalkan ruangan ini. Semuanya terdiam, memandang satu sama lain seolah meminta untuk ada yang angkat bicara.

"Aku akan menyusulnya," kata Thomas.

Aku menghela napas pelan sambil memijat keningku pelan, bahuku merosot, mendadak langit ruangan ini menjadi lebih menarik bagiku.

"Ada apa dengannya?" tanya Brenda heran.

"Dia terlihat berbeda," balas Frypan pelan.

Aku menoleh ke Frypan yang menatapku sendu dan kubalas menggidikkan bahu tak tahu. Sejujurnya, aku sedikit khawatir pada Newt. Keadaan dunia yang sedang genting ini membuatku selalu berspekulasi berbagai macam hal yang akan terjadi. Aku sungguh tak ingin kalau spekulasi buruk tentangnya terjadi di dunia nyata. Jangan sampai hal itu terjadi padanya.

"Aku akan ke sana," kataku.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari ruangan ini. Kulihat Thomas yang baru saja berbalik dan menatapku sendu. Lalu ia memegang pundakku yang menatapnya bingung.

"Raven, apapun itu jagalah Newt. Dia tanggungjawab kita semua sekarang," kata Thomas.

Aku membulatkan mataku, jantungku berdetak kencang, kakiku melemas. Tidak. Ini bukan kabar yang ingin aku dengar darinya, terlalu cepat untukku menerimanya. Thomas meremas pundakku pelan sebelum meninggalkan aku yang terdiam di tempat.

Thomas Brodie-Sangster ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang