This part, back to Ara and Zac yow.
********************
Setelah hari ketiga pertemuan Ara dengan Jean dikantor Zac, Ara masih diam menunggu reaksi dari Juan. Ara menunggu reaksi lelaki bajingan itu. Ia geram melihat seorang wanita yang disakiti bahkan hanya dimanfaatkan sebagai pemuas nafsu oleh laki-laki. Ia membenci lelaki brengsek seperti itu.
Banyak orang yang mengatakan seorang Araxi Hernandez adalah wanita yang dingin dan kejam. Itu karena mereka hanya melihat apa yang mereka lihat dari sisi tampilan Ara.
Sebenarnya, seorang Araxi adalah seorang wanita yang peka, lembut, hangat dan selalu melindungi orang-orang yang membutuhkan perlindungannya. Ia tidak pernah diam apabila melihat seseorang, terutama wanita, disakiti bahkan menderita didepannya. Araxi membentengi semua sifat sejatinya dengan sifat dingin karena keadaan keluarga dan sesuatu hal dimasa lalunya.
Ia memang wanita yang dingin, dikarenakan tuntutan dari keadaan keluarganya. Keluarganya merupakan orang yang tidak bisa diremehkan. Keluarganya mempunyai kekuasaan besar didunia bisnis dan dunia gelap. Keluarganya selalu mengajarkannya agar tidak terlalu mempercayai apa yang terlihat tapi melihat lebih dalam kesuatu keadaan yang dihadapinya. Maka dari itulah terbentuk benteng pertahanan seorang Araxi yang dingin dan kejam.
Hari ini, saat jam makan siangnya, Ara kembali menangani perusahaannya seorang diri karena kepergian kakaknya, Maxi, ke Jerman untuk membantu Rixi. Ia bahkan melupakan jam makan siangnya karena semua berkas yang menumpuk dimejanya. Ia menjalankan perusahaan keluarga Hernandez dan perusahaan pribadinya juga Club sang kakak, seorang diri. Ara benar-benar penat dan stres karena pekerjaannya yang tidak ada habisnya. Dan apabila dalam keadaan banyak pekerjaan seperti ini, dia akan menjadi orang yang lebih sensitif dan dingin lagi. Ia membenci memeras otaknya seperti ini, tapi apa boleh buat, inilah hidupnya.
Tak berselang lama, suaminya datang seperti biasa, membawakan makan siang untuk istrinya. Ia tahu kalau Ara selalu melewatkan makan siangnya karena pekerjaannya yang jauh lebih banyak dari suaminya itu.
"Sayaaang..." Panggil Zac riang saat masuk keruangan Ara. Ara hanya menggumam menanggapi panggilan suaminya.
"Hei...sesibuk itukah kau sampai membalas panggilankupun tak sempat?" Protes suaminya yang kesal diacuhkan oleh Ara.
"Aku sibuk. Duduk dan makanlah." Jawab Ara dingin sambil mengetik di laptopnya. Tapi bukan Zac namanya kalau tidak bisa membuat Ara mengalah.
"Ck! Selalu begitu. Kau tidak menganggapku. Aku jauh-jauh kesini karena memikirkanmu dan kau acuh padaku. Apa disini hanya aku yang mencintaimu?" Ucap Zac pura-pura murung. Ara memutar bola matanya malas. Ia mendongak menatap suaminya datar.
"Ayo makan." Jawab Ara dingin sambil bangun dari kursi kebesarannya dan duduk disofa disamping suaminya.
Zac tersenyum menang karena mendapatkan perhatian dari istrinya, mengalahkan laptop dan berkas-berkas itu. Ia membuka kotak makan nasi goreng sea food yang dibelinya dan memakannya bersama sang istri. Mereka makan dibarengi dengan obrolan-obrolan ringan yang selalu dimulai oleh Zac.
Ara sedang berkutat dengan makanan yang adalah favoritnya saat terdengar suara gaduh diluar ruangannya. Zac bertanya apa yang terjadi, tapi Ia tidak memperdulikan kegaduhannya hingga seseorang mendobrak masuk keruangannya, mengusiknya dan Zac. Juan. Lelaki itu masuk dengan wajah yang terlihat marah dan garang. Ia menatap Ara dan Zac penuh amarah. Tapi Ara adalah Ara. Ia tetap datar dan tenang menghadapinya. Sedangkan Zac sudah meradang tapi tetap menahan diri untuk membuka suara.
"Kau fikir apa yang kau lakukan?" Tanya Ara dingin pada Juan memecah keheningan.
"Harusnya aku yang menanyakan itu padamu." Jawab Juan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Queen
Romance21+. Seorang wanita berparas cantik, bertubuh indah, berkulit putih bak pualam, mata biru gelap segelap laut dalam, berotak cerdas, sukses dan kaya. Apa yang kurang dari seorang Araxi Amora Hernandes? Hanya satu. Bibir ranum itu tak pernah tersenyum...