Pagi ini Ara benar-benar dibuat kesal oleh Zac. Pasalnya semalam setelah melakukan evaluasi pada berkas pentingnya, Zac merengek agar diijinkan mengantar Ara kebandara. Ara terpaksa mengijinkannya agar ia bisa tidur dan besok bangun dengan segar. Tak hanya itu, Zac memeluk tubuh Ara dengan erat dari belakang saat mereka tidur.Ara yang tidak terbiasa diperlakukan seperti itu hendak protes tapi ia malas kalau harus mendengar rengekan Zac.
Pagi ini Zack berulah karena ia melarang Ara pergi menggunakan gaun yang sudah dipakainya. Ara menolak dan melangkah pergi kearah meja makan. Bahkan saat Ara sudah dimeja makan, Zac datang dengan membawakan pakaian yang boleh Ara gunakan dan merengek agar Ara menggantinya. Ara memutar bola matanya malas tapi tetap menurutinya. Alhasil kedua mertuanya tertawa terbahak-bahak menertawakan mereka.
"Kau ini! Memangnya kenapa dengan pakaian istrimu? Dia sudah tampil cantik dengan gaun itu." Ucap Mario pada anaknya.
"Justru itu aku tidak suka. Juan akan dianggap kekasihnya kalau dia tampil cantik saat berjalan dengannya." Ucapnya polos membuat Ara hanya menggelengkan kepalanya.
"Ara, apa nanti dipesawat kau akan duduk bersebelahan dengannya?" Tanya Zac semakin rewel. Ara hanya mengangguk biasa menjawabnya, tapi Zac semakin merengek.
"Kalau begitu kau tukar tempat duduk saja ya. Jangan duduk dengannya. Ya Ara...pleaseee.." Rengek Zac membuat Ara mengurut pelipisnya dan menghentikan sarapannya.
"Bagaimana caranya? Aku duduk di first class jadi nggak akan berdempetan, Zac. Come on, don't be so childish and negative thinking." Ucap Ara yang sudah semakin kesal.
"Lakukan sesuatu. Aku tidak mau kau dud-"
"ZAC! Enough! Mom, sebaiknya aku pergi. Dad, aku berangkat." Ara memotong rengekan Zac dengan bentakan dan kata-kata dinginnya karena ia terlalu marah.
Zac bergeming mendengar bentakan Ara yang baru pertama kali dilakukannya.
"Kau lihat? Sekarang istrimu marah padamu! Kau terlalu menuruti prasangkamu dan tidak percaya padanya! Kau egois, son!" Ucap Mario yang juga kesal pada anaknya.
"Kejar istrimu! Minta maaf dan antarkan dia kebandara kalau kau tak mau dia pergi dengan kemarahannya padamu!" Bentak Elena yang kesal karena kebodohan anaknya.
Zac tersadar dan bangkit berlari mengejar istrinya. Ara yang sudah berada diteras depan dengan kopernya ditarik kebelakang oleh tangan kekar suaminya. Zac memeluk Ara dari belakang dan menyerukkan kepalanya di leher Ara.
"Maafkan aku. Aku salah, aku egois dan tidak percaya padamu. Maafkan aku. Jangan marah, Ara. I'm so sorry, honey. I'm so sorry." Bisik Zac di leher Ara.
Ara yang baru pertama kali dipanggil honey oleh Zac jadi membeku dan jantungnya berdetak tak karuan. Ara bergeming dan menelan ludahnya susah payah.
Zac membailkkan tubuh Ara lembut menghadapnya dan menatap tepat kemata Ara. Zac memeluk pinggang Ara erat.
"Ara, i'm so sorry. I'll never do that again. I promise. But please,forgive me." Ucap Zac tulus. Ara mengangguk dan tersenyum kecil membuat Zac tertegun melihat senyum dibibir Ara.
'Sial! Dia manis saat tersenyum seperti ini.' Batin Zac.
Jantung Zac berdendang ria melihat senyum tercetak diwajah cantik Ara.
"Ijinkan aku mengantarmu ke bandara ya?" Ucap Zac tanpa merengek. Ara mengangguk dan menyerahkan kopernya pada Zac.
*******
Setibanya diparkir bandara Zac tampak gelisah. Ara hanya diam melihat kegelisahan Zac. Ara tahu Zac ingin mengatakan sesuatu bahkan merengek. Tapi ia tak berani. Sesampainya di lobby bandara, Ara bersiap untuk check in. Ara melihat Juan sudah menunggunya dikursi lobby dan menghampirinya. Tiba-tiba Zac mengenggam erat tangan Ara saat Juan mendekat. Ara menoleh ke arah Zac yang menatap tajam pada Juan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Queen
Romance21+. Seorang wanita berparas cantik, bertubuh indah, berkulit putih bak pualam, mata biru gelap segelap laut dalam, berotak cerdas, sukses dan kaya. Apa yang kurang dari seorang Araxi Amora Hernandes? Hanya satu. Bibir ranum itu tak pernah tersenyum...