Pagi berganti siang dan siang berganti malam. Begitu seterusnya hingga tanpa terasa kandungan Ara sudah menginjak umur tujuh bulan. Perut Ara sudah membuncit, bahkan kata dokter perut Ara seperti sedang mengandung bayi kembar. Tapi saat dilakukan USG, hanya terdapat satu bayi didalam perut Ara.
Zac takjub dengan perkembangan anaknya didalam kandungan Ara setiap kali melakukan pemeriksaan USG. Bahkan Zac selalu menangis saat melihat anaknya dari layar monitor USG. Ia benar-benar tidak sabar ingin menggendong anaknya saat lahir nanti. Selama kehamilan Ara, Zac menjadi lebih tanggap dan siaga untuk istri tercintanya. Walaupun ia masih sering manja dan merengek, tapi itu semua tak pernah menyusahkan Ara.
Hari ini Zac dan Ara akan melakukan kontrol rutin setiap bulannya. Mereka sedang duduk diruang tunggu untuk menunggu giliran mereka. Selama kehamilan Ara, Zac selalu hadir untuk mengantar Ara check up kandungannya. Ia tak ingin melewatkan sekalipun perkembangan anaknya.
Zac sangat memanjakan Ara, Zac bahkan mengusulkan Ara untuk berhenti bekerja diperusahaan keluarganya dengan alasan Ara yang sudah kesusahan untuk bergerak karena perutnya yang semakin besar dan berat. Syukurnya seluruh keluarga Richardson dan Hernandez menyetujui usulan Zac hingga Ara mengalah dan berhenti bekerja semenjak kandungannya menginjak usia lima bulan.
"Nyonya Araxi Richardson. Silahkan masuk." Panggil seorang perawat.
"Baik. Tunggu sebentar." Jawab Zac.
Zac menarik lembut tangan Ara, membantunya berdiri. Ia menuntun pelan Ara memasuki ruangan periksa dokter langganannya. Semua mata yang melihat kesiagaan Zac berdecak kagum dan iri. Banyak yang mengatakan kalau mereka pasangan serasi dan bahagia. Well memang itu kenyataannya.
Saat Ara akan menaiki ranjang pemeriksaan, Zax dengan sigap menggendong Ara dan merebahkannya dengan lembut diatas ranjang itu. Dokter tampan dan perawat yang melihatnya tersenyum melihat bagaimana kesiagaan Zac.
Saat pemeriksaan dimulai, Zac sudah berdiri disisi Ara dengan menggengam tangan istrinya erat. Mata Ara dan Zac tak lepas dari layar monitor. Mata mereka berbinar melihat bagaimana anaknya meringkuk di dalam perut Ara.
"Apa Anda ingin mendengar detak jantung sang bayi?" Tanya Dokter dibalas anggukan antusias Zac dan Ara.
Dokter menyalakan volume pada mesin USG dan terdengarlah detak jantung sang bayi.
Zac dan Ara berdebar mendengar rekam jantung anak mereka. Detakannya begitu kuat dan cepat. Air mata bahagia mereka mengalir begitu saja dipipi mereka. Zac mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Ara dan tersenyum bahagia.
Dokter yang mendengar detak jantung anak Ara mengernyit. Ia merasa ada yang aneh dengan detak jantung calon bayi Ara.
"Tunggu. Sepertinya..." Ucap dokter itu ragu. Zac mengernyit dan menatap dokter itu bingung.
"Ada apa dok?" Tanya Zac was-was.
"Detak jantung bayi anda terdengar berbeda. Saya ingin melakukan USG 6D untuk memastikan pemikiran saya, apa bapak setuju?" Tanya Dokter meminta persetujuan Zac.
"Lakukan yang terbaik Dok untuk anak dan istri saya." Ucap Zac mengijinkan.
Dokter itu menekan sebuah tombol di mesin USG itu dan gambar pada layar seketika berubah menjadi berwarna dan terlihat jelas wajah dan tubuh sang bayi dimonitor itu. Zac dan Ara menganga melihat bagaimana mata anaknya yang tertutup, hidung yang mancung dan tangan yang begitu mungil.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Queen
Romance21+. Seorang wanita berparas cantik, bertubuh indah, berkulit putih bak pualam, mata biru gelap segelap laut dalam, berotak cerdas, sukses dan kaya. Apa yang kurang dari seorang Araxi Amora Hernandes? Hanya satu. Bibir ranum itu tak pernah tersenyum...