Setelah makan siang, Zac dan Ara langsung menuju kantor Zac. Semua mata karyawan menatap takjub sepasang pasangan yang luar biasa cantik dan tampan sedang berjalan berangkulan dan tersenyum cerah. Mereka bahkan tak memperdulikan sekitar. Kemesraan mereka terganggu karena seseorang merebut Ara dari pelukan Zac.
"Hai, baby. Apa kabar? Long time no see." Ucap Leo yang memeluk pinggang Ara dan mendapat hadiah pukulan dibahunya dari Zac.
BUGH.
"Aaarrgghh.. That's hurt, dude!" Ringis Leo.
"Stay away from my wife!" Bentak Zac yang kembali memeluk pinggang Ara.
Mereka bahkan bertengkar ditengah lobby dan menjadi tontonan banyak mata yang sedang terbelalak dan menganga.
"Gila lo! Dia adik gue! Sepupu gue! Masa gue yang peluk nggak boleh?!" Protes Leo.
"Bodo! Sepupu juga lo laki! Nggak boleh peluk-peluk lagi." Balas Zac.
Ara memijat pelipisnya dan meninggalkan mereka ke arah lift. Zac dan Leo mengejar Ara dan berebut memeluk Ara. Mereka masih berdebat tapi kemudian berhenti saat mendengar ucapan mengerikan dari Ara.
"Kalau kalian masih ribut, aku pastikan besok kalian nggak akan bisa bicara lagi!" Ancam Ara dingin membungkam dua lelaki itu.
"Lantai berapa?" Sambung Ara.
"30 honey." Jawab Zac sambil menunduk.
Mereka bertiga masuk dan diam di dalam lift. Zac dan Leo masih menunduk seperti dua anak yang takut diomeli oleh ibunya. Saat hampir mencapai meja sekertaris Zac, Zac kembali merangkulkan tangannya pada pinggang Ara dan Leo berjalan disisi lain dari Ara.
"Selamat siang, Tuan. Nona Jean menunggu anda didalam." Sapa sekertaris yang bernama Sania pada Zac dan membuat tubuh Zac dan Leo membeku.
"Siapa Jean?" Tanya Ara dingin karena menyadari kedua lelaki itu mematung ditempatnya.
"Bu-bukan si-siapa-sia-pa, honey." Jawab Zac terbata.
"Lalu kenapa kalian masih berdiri disini dan tidak menghampirinya?" Tanya Ara dingin dan menuntut. Leo memutuskan untuk meninggalkan Zac dengan Ara untuk bertemu dengan Jean tapi Zac menghalangi.
"Zac, gue balik ke ruangan gue deh. Ada berkas yang belum kelar." Ucap Leo yang akan beranjak pergi tapi jasnya ditarik oleh Zac.
"Lo temenin gue. Gue takut sama adik lo. Sial! Ngapain nenek sihir itu dateng lagi kesini?!" Bisik Zac pada Leo yang didengar oleh Ara dengan jelas.
Ara melangkah mendahului Zac keruangannya dan membuka pintu itu lebar-lebar sehingga menampakkan seorang wanita dengan dandanan menor dan baju kekecilan. Wanita itu sedang duduk santai disofa ruangan Zac sambil membaca majalah. Zac dan Leo terbelalak, sedangkan Sania bingung melihat mereka bertiga.
"Siapa kamu?" Tanya Ara dingin. Jean mengernyit sinis.
"Harusnya gue yang nanya, siapa lo?" Seru Jean.
"Jawab atau kau menyesal." Ucap Ara dingin penuh peringatan. Jean mengernyit tak suka.
"Aku Jean Hermawan, kekasih Zac Richardson! PUAS!" Bentak Jean yang menyulut emosi Ara.
Zac dan Leo yang mendengar bentakan Jean berlari kearah mereka. Zac memeluk Ara dari belakang erat.
"Hentikan, Jean! Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Dia istriku!" Bentak Zac menatap Jean tajam.
"Apa? Istri? Jadi itu alasanmu memutuskanku? Karena jalang ini?" Cerca Jean yang tak terima mendengar status Zac yang sudah menikah. Jean berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Queen
Romance21+. Seorang wanita berparas cantik, bertubuh indah, berkulit putih bak pualam, mata biru gelap segelap laut dalam, berotak cerdas, sukses dan kaya. Apa yang kurang dari seorang Araxi Amora Hernandes? Hanya satu. Bibir ranum itu tak pernah tersenyum...