Yena terdiam di rooftop. Dia melepas kacamatanya. Mengucek matanya yang terasa gatal.
Dia baru saja debat, tidak. Lebih tepatnya dibully oleh fans-fans Taeyong. Karena masalah sepele kemarin. Taeyong membantunya dari serangan Wonwoo.
"Kau kuat Park Yena hanya tersisa satu tahun lagi kau ada disini."
Yena meregangkan tubuhnya. Kemudian memakai kacamatanya kembali.
"Jadi selama ini. Disini markasmu?"
Yena menoleh menatap Taeyong yang entah sejak kapan tiduran di kursi panjang itu.
"Omo!! Sejak kapan kau ada disana ajjushi?"
"Hei!! Aku bukan ajjushi! Aku belum menikah. Dan aku hanya 1 tahun lebih tua darimu."
"Benarkah? Sepertinya kau tahu banyak tentang diriku."
Yena tersenyum miring.
"Park Yena. Murid kelas XI-2 yang kata banyak orang, anak kelas sosial. Yang selalu menjadi korban bully Seulgi dan teman-temannya. Semua orang tau itu."
"Hm.. ternyata aku seterkenal itu."
Taeyong bangun dari tidurnya. Kemudian beranjak duduk dan melihat lurus kedepan dengan tatapan datarnya.
"Jangan berpura-pura kuat saat kau sendiri rapuh."
Yena menoleh. Menatap Taeyong masih diposisi yang sama.
"Tsh.. kau tak tahu tentang diriku. Jadi jangan bersikap seolah-olah kau mengenalku."
Taeyong terdiam menatap Yena yang menghindari tatapan mata Taeyong.
"Aku tau. Dan sekarang kau bahkan bersikap sok kuat. Kalau kau benar-benar tak seperti yang aku katakan sebelumnya. Tatap mataku!"
Yena terdiam. Masih setia diposisinya.
"Aku benar bukan. Kau bahkan tak berani menatap mataku. Dengarkan aku. Jika kau tak ingin tertindas. Berubahlah. Berubah menjadi Yena yang berani melawan saat dia merasa terancam." Ucap Taeyong lalu pergi begitu saja meninggalkan Yena.
Yena terdiam. Dia menatap punggung Taeyong yang semakin menghilang dari pandangannya.
Tak lama Soonyoung terlihat berlari mendekat.
"Yena-ya, aku melihat Taeyong turun dari sini tadi. Kau tak apakan?"
"Entahlah,"
"Kau terluka?" Soonyoung mengamati Yena dari ujung kepala sampai kaki.
"Annia."
Yena pergi begitu saja meninggalkan Soonyoung yang masih kebingungan.
"Dia kenapa?"
***
Taeyong sedang berkumpul bersama teman-temannya disebuah cafe.
"Kau sepertinya banyak fikiran Tae."
Bukannya menjawab Taeyong menghembuskan asap rokoknya ke udara.
"oh iya, kau mengenal gadis itu?" Tanya Ten.
"Gadis? Yang mana?"
"Gadis yang pakai kacamata dan rambut dikepang itu?"
"Park Yena maksudmu?" Timbrung Yuta sembari menyalakan rokoknya.
"Entahlah, aku tak tahu namanya."
"Sepertinya dia gadis lugu dan polos. Bisa dimainkan," ucap Jhonny.
BRAK.. Taeyong menggebrak meja cafe kencang membuat tatapan semua orang menuju kesana.
"Jangan ada yang berani menyentuhnya atau mengganggunya! Atau kalian akan mati ditanganku!!" Seru Taeyong kemudian pergi begitu saja.
Membuat semua orang yang ada dimeja itu terdiam. Taeyong akan sangat menakutkan kalau marah. Dan dia juga tak pernah main-main dengan ucapannya. Dia bahkan pernah membuat musuh mereka dari sekolah sebelah koma sampai sekarang.
"Ada apa dengan Taeyong hyung?"
"Park Yena? Aku semakin penasaran dengannya." Ucap Ten
************************************************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ~ Lee Taeyong
Fanfiction"Lupakan! lupakan semua janji yang pernah kau ucapkan! itu hanya membuatku tersiksa!"