Chapter 7

7.3K 612 3
                                    

Baroness Lora dan Lady Debora sangat sibuk sejak makan siang.

Mereka kembali marah-marah sambil mempersiapkan dirinya untuk hadir dengan cantik dan anggun di pesta dansa sore itu.
Suara mereka yang bergema di sepanjang koridor depan kamar mereka menunjukkan betapa mereka sangat menantikan saat ini terutama Lady Debora.

Wanita itu terlihat sangat antusias menanti datangnya saat ini.
Sewaktu makan siang tadi, wanita itu tampak tidak sabar untuk segera menghabiskan hidangan yang dibuat Mrs. Vye bersama Maria.

Baroness Lora yang melihat putrinya tampak terburu-buru berkata, “Jangan terlalu bersemangat seperti itu.”

“Bagaimana aku tidak bersemangat, Mama? Aku sangat menantikan pesta ini sejak undangannya kita terima. Aku ingin tampil cantik malam ini dan aku akan membuat semua pria yang hadir terutama Alexander terpesona padaku,” kata Lady Debora bersemangat.

Mrs. Vye yang mendengar pembicaraan mereka tersenyum.

“Tuan Puteri akan kalah cantik dari Maria,” bisiknya pada Mrs. Dahrien yang berdiri di sampingnya.

“Apakah Maria juga akan hadir di pesta itu?” tanya Mrs. Dahrien terkejut namun tetap berbicara dengan suara perlahan.

“Oh, ternyata aku telah menjadi pelupa akhir-akhir ini. Aku lupa mengatakan padamu bahwa Maria diajak ke pesta itu dan kotak yang tadi siang itu berisi gaun yang sangat indah untuk dikenakan Maria dalam pesta itu.”

“Aku yakin Tuan Puteri akan sangat kecewa bila mengetahui ia tidak dapat menjadi pusat perhatian,” bisik Mrs. Dahrien.

“Aku percaya engkau akan menjadi pusat perhatian di pesta itu, anakku,” kata Baroness Lora dengan senyum penuh keyakinan, “Tidak ada seorang pun yang dapat menandingi kecantikkanmu.”

“Tentu saja, Mama. Tidak akan ada orang yang dapat menandingi kecantikkan yang kuwarisi dari Mama ini. Aku sangat bangga mempunyai Mama yang cantik,” kata Lady Debora.

“Tentu saja, engkau harus bangga memiliki wajah yang cantik. Sedikit sekali orang yang bisa mendapatkan perhatian dari banyak orang dengan kecantikkannya.”

Mrs. Dahrien berbisik, “Maria lebih banyak mendapatkan perhatian daripada Tuan Puteri bukan saja karena ia lebih cantik tetapi juga karena kebaikan hatinya.”
Mrs. Vye menganggukkan kepalanya.

“Ya, Maria sering berkata kecantikan seseorang dinilai bukan saja dari wajahnya tetapi lebih pada kecantikan hatinya.”

“Maria mengatakan itu?” tanya Mrs. Dahrien terkejut.
Mrs. Vye mengangguk lagi.

“Seharusnya aku telah menduganya, gadis itu memang berbeda dari semua gadis yang pernah kukenal bahkan semua gadis keturunan keluarga ini tidak ada yang pernah berkata seperti itu.”

“Bagiku ia tidak hanya memiliki kecantikan wajah saja tetapi juga kecantikkan hati. Aku ingin tahu siapakah dia.”

“Tidak hanya engkau saja, Mrs. Vye. Semua orang juga berkata seperti itu dan semua orang ingin mengetahui siapakah gadis itu. Apakah benar gadis itu berasal dari Obbeyville?”

Kedua wanita tua itu kembali memperhatikan majikannya yang masih sibuk menyelesaikan makan siangnya sambil bercakap-cakap.

“Aku tahu, Mama. Aku sangat beruntung,” kata Lady Debora.

“Ingat, putriku. Apapun yang terjadi engkau harus berusaha sedekat mungkin dengan Alexander dan menarik perhatiannya. Engkau harus berusaha mendapatkannya,” kata Baroness Lora mengingatkan putrinya.

“Tentu saja, Mama. Sejak dulu aku memang ingin mendapatkannya. Aku akan membuktikan kepada semua orang bahwa akulah satu-satunya orang yang dapat menguasai hati Alexander yang terkenal dingin itu.”

Gadis MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang