Chapter 17

8.9K 640 22
                                    

Princess Minerva memandang hujan salju dari jendela Ruang Duduk kamarnya.

Rasa kesepian yang merambati hatinya membuat Princess termenung melihat hujan salju yang indah di halaman Istana.

Pangeran Alcon baru saja meninggalkan Istana dua hari yang lalu tetapi bagi Princess Minerva rasanya setahun yang lalu Pangeran pergi dan hingga kini belum kembali.

Princess terkenang kembali saat hari keberangkatan kedua orang tuanya bersama kakaknya.

Sejak pagi seluruh penghuni Istana disibukkan persiapan keberangkat mereka. Pangeran Alcon yang biasanya selalu berada di kamar Princess hari itu tidak nampak di kamar Princess Minerva. Baru saat mereka akan berangkat, Pangeran Alcon ke kamar Princess Minerva bersama Raja dan Ratu.

"Jagalah dirimu, Minerva, selama kami tidak ada," pesan Ratu.
Princess Minerva mengangguk, "Ya, Mama. Aku berjanji akan selalu menjaga kesehatanku."

Raja menatap Mrs. Wve dan Mrs. Vye yang berdiri tak jauh dari Princess Minerva. "Jagalah Minerva selama kami pergi."

"Kami berjanji akan menjaga Princess sebaik mungkin," kata Mrs. Wve dan Mrs. Vye bersamaan.

"Awasi dia. Jangan biarkan Minerva berkeliling Istana dengan tubuh lemah seperti ini dan perhatikan ia saat ia minum obat. Pastikan ia selalu meminum obatnya," kata Pangeran.

Sekali lagi Mrs. Wve dan Mrs. Vye menjawab serempak, "Kami berjanji, Pangeran."

Princess Minerva tersenyum, "Engkau telah mendengarnya, Al. Jangan khawatir lagi, mereka akan menjagaku dengan baik. Nikmatilah pesta itu."

"Aku masih kurang mempercayaimu, Minerva. Engkau paling sulit disuruh diam."

Princess Minerva tersenyum lagi, "Sekarang aku mau tidak mau harus menuruti pengasuhku, Al. Sekarang pengasuhku ada dua. Mereka sama-sama keras terhadapku. Aku tidak akan dapat menghindari peraturan mereka."

"Tentu saja Anda tidak boleh, Princess. Sekarang saya mempunyai teman yang akan membuat Anda semakin kesulitan melanggar peraturan saya," kata Mrs. Wve, "Kalau dulu saya kewalahan menghadapi Anda maka sekarang Andalah yang kewalahan menghadapi saya."

Perkataan Mrs. Wve disambut tawa Raja dan Pangeran Alcon.

"Seperti yang Minerva katakan, kalian memang cocok," kata Pangeran.

"Aku percaya kalian berdua akan mampu membuat Minerva menuruti segala peraturan kalian," kata Raja, "Dan aku berharap kalian juga mampu membuat Minerva duduk diam seharian."
Ratu menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak yakin. Minerva terlalu sulit disuruh diam walau sedetik. Selalu ada saja yang dilakukan Minerva. Ia hanya diam bila ia tidur."

"Saat ia menjadi putri tidur yang cantik, aku justru ingin melihatnya bergerak," kata Pangeran Alcon.

"Tidak hanya engkau saja, Alcon. Kami semua juga ingin melihat Minerva bergerak saat ia menjadi putri tidur," kata Raja.
Ratu mendekati Princess.

"Turutilah kata-kata pengasuhmu, Minerva."

Princess Minerva mengangguk.

"Aku janji, Mama."

"Baiklah, sekarang kita harus berangkat," kata Raja.

Princess Minerva tidak mengantar mereka hingga ke depan Istana walaupun ia sebenarnya ingin melakukannya. Pangeran Alcon melarang Princess meninggalkan kamarnya walaupun hanya untuk mengantar mereka.

"Tetaplah di sini, Minerva. Aku tidak ingin engkau berkeliaran di Istana dengan badan yang lemah seperti ini," kata Pangeran, "Aku janji akan pulang seminggu sebelum pesta itu."

Gadis MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang