END

17.6K 833 67
                                    

Ps.. saya cuma mau bilang, kalian jangan terlalu berekspetasi cerita ini bakal drama banget yg menguras bak mandi. Cerita ini udah lama ada, jadi tugas saya cuma ngerepost ceritanya sherls astrella.

Enjoy 😊

*******

Ketika hari telah berganti, Pangeran Alcon terlihat sangat bersemangat. Sepanjang hari Pangeran Alcon menyibukkan diri dengan memeriksa kembali semua persiapan yang kemarin mereka kerjakan.

Princess Minerva tidak mengetahui kakaknya tampak antusias sekali menanti sore hari. Princess Minerva juga tidak tahu pesta seperti apa yang disiapkan kakaknya untuknya.

Semua orang tampak sibuk menyelesaikan persiapan terakhir pesta dan meninggalkan Princess Minerva sendirian di kamarnya. Alexander yang selalu menemani Princess Minerva juga tidak tampak di kamar Princess.

Karena tidak boleh meninggalkan kamarnya, Princess Minerva hanya duduk di depan pianonya sepanjang hari. Untuk menghabiskan waktu yang harus dilaluinya sendirian, Princess Minerva memainkan pianonya dan menghiasi seluruh koridor lantai empat dengan alunan pianonya yang merdu. Princess Minerva mengerti Alexander serta semua orang sangat sibuk sehingga tidak seorang pun yang menemaninya.

Setelah menyediakan sarapannya, Mrs. Wve dan Mrs. Vye meninggalkan kamar Princess Minerva dan baru muncul ketika mereka akan mempersiapkan Princess Minerva untuk menghadapi pesta itu.

Princess Minerva masih duduk di depan pianonya ketika kedua wanita itu datang.

Kedua wanita tua itu menggiring Princess Minerva ke Ruang Tidurnya dan mulai mendandani Princess Minerva secantik mungkin.

“Anda cantik sekali, Princess. Saya yakin semua orang akan terpesona pada Anda,” kata Mrs. Wve sambil memperhatikan Princess Minerva.

Princess Minerva tersenyum sambil memandangi wajahnya di cermin.

Mrs. Wve dan Mrs. Vye mendandani Princess Minerva persis seperti saat Princess Minerva menemui Duke of Blueberry di Ruang Pertemuan.

Hanya saja kali ini bunga-bunga yang menghiasi rambut Princess Minerva semuanya berwarna putih, bukan bunga yang berwarna-warni. Demikian pula gaun Princess Minerva yang berwarna putih polos. Kainnya yang lembut bersinar setiap kali Princess Minerva bergerak.

“Pangeran Alcon meminta Anda menanti di sini hingga ia memanggil Anda, Princess,” kata Mrs. Wve.

Princess tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Kedua wanita itu membungkuk dan segera meninggalkan Princess.
Princess Minerva tersenyum pada bayangannya kemudian menuju sangkar burung layang-layang di dekat piano putihnya. Burung layang-layang itu tampak lebih sehat daripada waktu Princess Minerva menemukannya. Burung itu telah bergerak di sangkarnya yang besar dan mulai terbang ke sana kemari.

“Sebentar lagi musim semi dan engkau akan segera berkumpul kembali dengan teman-temanmu,” kata Princess kepada burung itu.
Burung itu terbang dengan gembira di dalam sangkarnya seolah-olah mengerti apa yang dikatakan Princess Minerva.

Princess Minerva tersenyum ketika ia teringat kekhawatiran yang dulu dirasakannya ketika ia membayangkan pesta ini.

Saat itu Princess Minerva sangat khawatir memikirkan bagaimana harus menghadapi Alexander. Kini Princess Minerva tidak lagi merasa khawatir. Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan Princess Minerva setelah Alexander melamarnya.

“Tinggalkan burung kesayanganmu itu, Minerva.”

Princess Minerva terkejut mendengar teguran yang tiba-tiba itu. Ia tersenyum dan memalingkan kepalanya kepada Pangeran Alcon.

Gadis MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang