Chapter 20

12.1K 702 23
                                    


Princess Minerva kembali merasa takut melihat pria itu berdiri di dekatnya. Ia takut mendengarkan kata-kata pria itu, ia takut melihat sinar kemarahan bercampur kebencian di mata pria itu.

Alexander merasa sedih melihat Princess Minerva memalingkan wajahnya. Ia menduga Princess Minerva tidak ingin melihatnya.

Tiba-tiba Princess Minerva sadar Alexander berada di Ruang Tidurnya karena ingin mendengar penjelasannya yang masih berani muncul di hadapannya Princess Minerva tidak ingin mendengar pria itu mengatakannya, maka ia berkata dulu.

“Maafkan saya, Alexander,” kata Princess Minerva tanpa memalingkan wajahnya, “Saya tahu Anda tidak ingin melihat saya lagi tetapi mengertilah ini adalah tugas saya. Setelah pesta itu berakhir saya benar-benar akan menghilang dari pandangan Anda seperti yang Anda inginkan.”

Alexander sedih mendengar kata-kata Princess Minerva. Ia sedih telah diingatkan kata-katanya sendiri yang berbunyi, “Aku tidak ingin melihatmu lagi.”

“Engkau tidak mengerti,” kata Alexander perlahan.

Hati Princess Minerva terasa pedih mendengar itu. Ia mengerti apa yang hendak dikatakan Alexander.

“Tidak, Alexander. Saya mengerti. Saya mengerti Anda marah kepada saya yang telah membiarkan wanita yang Anda cintai mengkhianati cinta Anda,” kata Princess Minerva.

Mendengar Princess Minerva mengucapkan kata-kata pedih itu dengan sopan dan tanpa menyebut nama panggilannya, Alexander semakin sedih. Ia ingin sekali mendengar Princess Minerva memanggil ‘Al’ kepada dirinya.

“Tidak, Maria. Engkau tidak mengerti, sama sekali tidak mengerti,” kata Alexander menegaskan.

Princess Minerva menggelengkan kepalanya. “Tidak, Alexander. Saya mengerti. Saya minta maaf karena itu. Saya mengerti saya telah bersalah besar pada Anda hingga kata maaf saja tidak cukup. Tetapi saya ingin Anda percaya saat itu saya benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Alexander ingin sekali memalingkan tubuh Princess Minerva menghadap dirinya dan menjelaskan segala perasaannya. Tetapi ia tahu bila ia melakukan tindakan kasar itu mungkin Princess Minerva semakin tidak menyukainya.

“Tidak, Maria. Engkau tidak mengerti,” kata Alexander, “Aku tidak mencintai Lady Debora.”

Princess Minerva terkejut mendengar kata-kata Alexander tetapi ia tetap tidak memalingkan kepalanya. Ia tetap memandang pintu yang menghubungkan Ruang Tidurnya dengan Ruang Duduk.

“Aku mencintaimu, Maria. Aku tidak pernah mencintai Lady Debora hanya dirimu yang kucintai,” kata Alexander.

Princess Minerva semakin terkejut mendengar kata-kata yang tidak pernah diduganya itu. Tanpa sadar ia memalingkan kepalanya ke Alexander yang membelakangi serambi.

Alexander tersenyum melihat wajah terkejut Princess Minerva. “Aku mencintaimu, Maria,” ulangnya.

Princess Minerva merasa bahagia mendengar kata-kata itu. Tetapi ia masih tidak mempercayai apa yang didengarnya. Princess Minerva masih sukar mempercayai kata-kata yang selalu ingin didengarnya tetapi tidak berani dibayangkannya.

Melihat gadis yang dicintainya tampak sedih dan bingung, Alexander tidak dapat menahan dirinya lagi untuk tidak memeluk gadis yang terbaring di hadapannya.

“Aku mencintaimu sejak pertama kali aku berjumpa denganmu, Maria. Sejak aku bertemu denganmu, aku sadar diriku telah terpesona pada daya tarikmu dan hanya kepadamu saja cintaku kuberikan,” kata Alexander sambil memeluk Princess Minerva erat-erat.

Gadis MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang