Kini So Hyun dan Chen berjalan berdampingan di bawah payung yang sama. So Hyun menggenggam erat handphone yang sedari tadi ada di dalam genggamannya. Ia masih tak percaya jika ia sekarang berada di bawah payung yang sama dengan Chen. Berkali-kali melirik pria tinggi di sampingnya untuk memastikan bahwa pria di sampingnya itu adalah Chen. Sementara Chen hanya menatap lurus ke depan.
"Apa butik Bundamu masih jauh?" Tanya Chen yang memecah keheningan di antara mereka berdua.
"Mmmm tidak tidak. Hanya tinggal melewati 6 toko lagi dari sini." So Hyun berkata dengan gugup tanpa melihat ke arah Chen.
"Oh baiklah." Chen lagi-lagi dibuat tersenyum oleh tingkah lucu So Hyun.
Mereka terus berjalan dengan ditemani suara rintikan hujan yang perlahan mereda. Setelah melewati deretan pertokoan elite mereka sampai di depan butik milik Jung So Min.
"Kita sampai." Ucap So Hyun.
"Baiklah aku akan menunggumu disini." Chen menyerahkan satu kantong berisi makanan yang So Hyun belikan untuk Bundanya.
"Oke. Terimakasih telah mengantarku." So Hyun masih terlihat canggung di depan Chen. Chen hanya membalas dengan senyuman dari balik maskernya.
So Hyun segera membuka pintu ruang kerja Bundanya. Posisi duduk Bundanya masih sama seperti saat So Hyun baru datang sepulang sekolah.
"Bunda, ini makanannya, ini minumannya. Selamat makan Bundaku tercinta" So Hyun meletakkan makanan di meja Bundanya dengan wajah sumringah dan senyum yang terus menghiasi wajahnya.
"Kau kenapa?" tanya Jung So Min pada putrinya yang sedari tadi tak berhenti tersenyum.
"Oh iya Bunda, aku akan pergi dengan seseorang. Mungkin aku akan pulang telat. Bunda jangan telat makan ya." So Hyun berkata tanpa menjawab pertanyaan dari bundanya.
So Hyun pergi dari ruang kerja Bundanya. Ia tak lupa mengambil coat dan sling bag yang ada di butik Bundanya. Ia memakai coat itu setelah melepas label merk dan label harga yang menggantung di sela coatnya. So Hyun memang suka seenaknya mengambil barang yang ada di butik Bundanya. Tapi, bundanya tak pernah marah pada So Hyun.
Jung So Min baru tersadar jika So Hyun tidak mengatakan dengan siapa ia akan pergi. Karna penasaran Jung So Min keluar dari ruang kerjanya. Saat berada di dekat pintu masuk butik Jung So Min sudah tak melihat keberadaaan putrinya. Jung So Min masih melihat ke arah jalanan depan butiknya. Namun sejauh matanya memandang arah jalanan ia ak menenukan keberadaan putrinya.
"Kau tahu bersama siapa perginya putriku?" Tanya Jung So Min pada salah satu pegawainya.
"Nona So Hyun pergi dengan seorang pria. Pria itu memakai topi hitam, masker hitam, kaos hitam dan jaket hitam. Pria itu juga yang mengantar Nona So Hyun sepulang dari kedai." Jelas pegawai yang berdiri di samping Jung So Min.
"Apa dia bukan penculik?" Tanya Jung So Min lagi.
Jung So Min sedikit panik setelah mendengar penjelasan dari pegawainya mengenai orang yang pergi dengan So Hyun. Terlebih pria itu mengenakan pakaian serba hitam.
"Sepertinya bukan." Jawaban dari pegawainya membuat Jung So Min sedikit lega. Tapi ia masih merasa gelisah. Ia kembali keraungannya mengambil handphonenya, lalu ia mengirim pesan kepada So Hyun untukmemastikan dengan siapa So Hyun pergi.
**********
Hujan sudah berhenti turun. So Hyun dan Chen berjalan menyusuri trotoar yang lumayan sepi sehingga Chen tak perlu khawatir dengan adanya fans yang tiba-tiba menyerbunya. So Hyun sedari tadi fokus dengan handphonenya. Ia sedang membalas pesan dari Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIRST FAN [Chen EXO & Kim So Hyun]
Hayran KurguBolehkah aku egois untuk memilikinya tanpa mempedulikan seberapa banyak orang yang menyayanginya juga? - Kim So Hyun Bolehkah aku egois untuk bersamanya tanpa mempedulikan seberapa banyak orang yang menyayangiku? - Kim Jong Dae