Toples 18 Karena Alpank ...

514 37 0
                                    

Setelah tamat MAN, Alpank dan Billa tidak pernah sekali pun bersua, sampai pada suatu ketika ...

Di sebuah ruangan pertemuan hotel di Bandung, suasa penuh keramahan dan hiruk pikuk. Billa dengan cerobohnya, menabrak seorang cewek dengan gelas penuh berisi minuman. Cewek itu pun berteriak kesal, sontak menjadi pusat perhatian.

Dan di situlah Alpank melihat Billa, bahwa sedari tadi dia berada di satu acara yang sama dengan Billa. Setelah sekian tahun tak bertemu dengan cinta pertamanya, betapa bahagianya Alpank. Otaknya mulai berpikir, bagaimana cara menemuinya, memulai percakapan dan yang terpenting jangan sampai dia di cuekin Billa lagi.

Diam-diam Alpank memperhatikan teman-teman yang bersama Billa, yang parahnya tak satu pun dia kenali, "bagaimana ini?" batin si Alpank. Tapi dengan tampang yang serius, Alpank mencoba menenangkan diri, yang sebenarnya gugup. Kemudian dia merapikan pakaian dan rambutnya yang sudah rapi sejak tadi. Dia bertekad tidak boleh kehilangan kesempatan emas didepan mata.

Sementara itu, Billa tengah asyik mengobrol dengan teman-temannya dan sesekali tersenyum mendengar cerita mereka. Ah ... andai Billa tau bahwa ada Alpank di sana, mungkin untuk tersenyum saja dia tak kan bisa. Karena pasti dia mencari celah untuk kabur, daripada bertemu dengan Alpank.

Emang dasar ceroboh, Billa tanpa sengaja menyenggol handphonenya sendiri dengan siku dan lalu terjatuh. Billa meraih handphone di karpet, namun ada yang lebih dulu mengambilnya.

"Makasih" ucap Billa sambil menerima handphonenya dari seseorang.

Setelah dia menengok ke atas ternyata seseorang itu adalah sosok yang sangat tidak di harapkan Billa, mata Billa terbelalak.

Sambil tersenyum, Alpank bertanya, "Gimana kabarmu, Nabil ? lama tak bertemu" (pertanyaan klasik untuk opening).

Billa langsung memejam erat matanya, tertunduk dan beristighfar berkali-kali.

"Billa, kamu kok diam? udah di bantuin tuh!" Ujar salah seorang temannya.

"Oh ... aku baik, Alhamdulillah". Kemudian Billa duduk terdiam, sementara Alpank berbalik arah dan tersenyum bangga. Rencana awalnya berhasil.

"Kamu kenal dia, Bill ?" Tanya temannya.

"Iya teman SMA aku, he ... he ..." Billa menjawab sambil tertawa paksa.

"Tapi kok kamu bengong gitu tadi?" Tanya temannya balik.

"Aku kaget aja", jawab Billa datar, (padahal Billa sudah cemas, hal gila apa lagi yang akan dilakukan Alpank setelah ini?).

Billa sudah bersiap-siap untuk kabur dari ruangan, tapi alasan apa yang membuat dia harus duluan pulang, teman-temannya pasti kecewa. Sementara, acara puncak peresmian ketua perhimpunan mahasiswa minang di Kota Bandung, belum dimulai.

"Aku ke toilet dulu ya" kata Billa kemudian.

Billa berdiri dan menatap sekeliling, ternyata Alpank tidak dia temui, Billa melanjutkan langkahnya dengan hati-hati. Tapi kemudian langkah Billa terhenti saat dia menyadari, kini Alpank telah berdiri dengan gugup, tepat di depan jalan menuju toilet.

"Nabil" sapanya pendek.

Ya Rabbi, ternyata dia masih disini, bisik Billa dalam hati.

"ADA APA?" jawab Billa dengan berani, supaya lekas selesai urusannya dengan Alpank.

"Kamu kok menghindar gitu, Bill? aku kan nggak makan kamu!"

"Maaf, aku sedang buru-buru Alpank" sambungnya datar.

"Aku salah apa Bill? kamu nggak pernah balas chat aku satu pun" tanya Alpank dengan wajah yang kasihan.

Billa baru menyadari kalau dia tidak pernah mengubris puluhan chat Alpank di berbagai sosmednya. Bagaimana cara dia menjelaskan kepada Alpank yang tak pernah mengerti, tentang bagaimana islam begitu indahnya menjaga pergaulan antara cewek dengan cowok, agar dapat terhindar dari keburukan.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya dan langsung berucap:

"Karenaaa ... Alpank Gapuak !" dan kemudian meninggalkan Alpank yang diam membeku dengan sempurna.

Bukan masalah engkau yang tak mampu menaklukkan waktu, tapi percayalah cinta sejati akan datang pada waktu yang tepat.

🌟🌟🌟


*Gapuak: Gendut (bahasa Minang)

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang