Toples 20 Ratu Sains (II)

480 37 2
                                    

Selanjutnya ada Ibnu Yunus,  ia adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir. Ibnu Yunus diyakini para sejarawan sebagai orang pertama yang menggunakan bandul, untuk mengukur waktu pada abad ke-10 M. Ia menggunakan bandul untuk memastikan akurasi dan ketepatan waktu.

"Ooo ... berarti, Ibnu Yunus merupakan penemu pertama bandul waktu, bukan Edward Bernard dari Inggris, seperti yang diklaim masyarakat Barat." bantahku.

Tak cuma itu, Ibnu Yunus juga telah mampu menjelaskan 40 planet pada abad ke-10 M. Buah pemikiran Ibnu Yunus mampu mempengaruhi ilmuwan Barat. "Pada abad ke-19 M, Simon Newcomb menggunakan teori yang ditemukan Ibnu Yunus untuk menentukan percepatan bulan," papar John J O'Connor dan Edmund F Robertson, dalam karyanya Abul-Hasan Ali ibnu Abd al-Rahman ibnu Yunus". Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus.

"Mmm ... aku baru tau ada nama kawah dari saintis muslim." Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.

Selanjutnya Ibnu Haitham (965 - 10390 M), Beberapa buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antara lain Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

"Ada yang suka twilight? Nah ini dia tokohnya?".

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ ditemukanlah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia.

"Mereka berhutang budi nih dengan Ibnu Haitham," gumamku sendiri.

Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara, sebelum seorang ilmuwan yang bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issac Newton mengetahuinya.

Selain itu, teori beliau telah membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton, sebagaimana yang dapat kita lihat pada masa kini.

"MasyaAllah, mereka semua favoritku!" ucapku mantap dan bersemangat. Tanpa sadar aku lupa sedang berada di perpustakaan. Lelaki yang sepertinya berkebangsaan India menoleh kepadaku, seolah memberi isyarat kalau aku menganggu konsentrasinya.

Ilmuan astronomi berikutnya Al-Zarqali (1029 - 1087 M), saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada perangko di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.

Jabir Ibn Aflah (1100–1150), nama lengkapnya Abū Muḥammad Jabir bin Aflah. Dia seorang astronom Muslim dan matematika dari Sevilla, yang aktif di Andalusia abad ke-12. Karyanya Islah al-Majisi (Koreksi dari Almagest) mempengaruhi astronomi Islam, Yahudi dan Kristen. Di Barat, dia lebih dikenal dengan nama Geber atau Gebir. Teorema barunya dalam buku tersebut, telah dikembangkan oleh sekelompok ahli matematika islam abad 10 yang termasuk Abu al-Wafa 'Būzjānī dan Abu Abdullah Muhammad ibn Muadh Al-Jayyani yang bekerja di Andalusia selama abad ke-11.

Salah satu perubahan substansial yang dibuat Jabir untuk akun Ptolemy adalah bahwa ia menempatkan orbit Venus dan Merkurius, planet-planet minor, di luar dari Matahari dan bukan antara Bulan dan Matahari seperti yang dituliskan dalam karya asli Ptolemy.

Dia menciptakan instrumen pengamatan yang dikenal sebagai torquetum, alat mekanis untuk mengubah antara sistem koordinat bola.

Beberapa penulis Islam kemudian dipengaruhi oleh Jabir, termasuk Ibnu Rusyd (Averroes) dan Nur ad-Din al-Betrugi, keduanya bekerja di Andalusia. Karya Jabir juga menular ke Mesir pada abad ke-12 oleh Maimonides dan lebih ke timur pada akhir abad ke-13.

Karya Jabir diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Ibrani dan Latin, yang terakhir oleh Gerard dari Cremona, yang melatinkan namanya menjadi "Geber". Melalui saluran ini, karya Jabir memiliki pengaruh luas pada matematikawan dan astronom Eropa yang muncul kemudian dan membantu memperkenalkan trigonometri di Eropa.

Ibnu Al Syatir (1304 – 1375 M), Ide Ibn Al-Syatir tentang planet bumi mengelilingi matahari telah menginspirasi Copernicus. Akibatnya, Copernicus dimusuhi gereja, begitu juga dengan penerusnya Galileo. "Begitu kejamnya, sungguh dahulu memperjuangkan kebenaran itu sangat sulit!" omelanku.

🌤⛅🌥


Nb: Dikit lagi tentang ilmuwannya, plis jangan bosan-bosan yah 😉
Semangat membaca lanjutan kisahnya 😎

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang