Toples 22 Corina & Corey

447 27 0
                                    

Englischer Garten termasuk taman terindah dan terbesar di dunia dengan luas 3,7 kilometer persegi. Taman yang di bangun pada tahun 1789 oleh Sir Benjamin Thompson ini, bahkan lebih besar daripada Central park di New York. Mengapa penamaannya Englischer Garten ? karena landscapingnya menyerupai taman-taman di Inggris.

Kulihat Corina telah menungguku, dia duduk dibawah pohon dengan warna daun-daun telah mulai berubah kekuningan seiring pergantian Der Sommer (musim panas) ke Der Herbst (musim gugur). Taman dipenuhi warna kuning keemasan, kuraih telpon genggam lantas memotret daun elok ini.

Begini percakapan kita:

"Shakil, kamu tau mengapa aku ajak kesini?" tanyanya sambil memainkan kaki panjangnya yang terjulur.

"Aku tidak tau, apakah kamu punya masalah? cerita saja Corin" kataku.

"Apa kamu tau apa itu cinta?" dia menatapku penuh harap, agar aku bisa menjawab tau.

"Mengapa kamu menanyakan hal tersebut?" aku malah balik bertanya.

"Kamu tau saudara kembarku Corey, kan?"

Corey kuliah di Madrid, kata Corin dia seseorang yang gila bola. Dia sengaja kuliah disana agar lebih dekat dengan tim kesayangannya, Real Madrid. Benar saja, tak satu pertandingan pun dia lewatkan, kecuali dia benar-benar dalam keadaan sakit.

Aku heran, mengapa orang mau berebut benda itu di lapangan yang sebegitu luas. Sama halnya dengan pemandangan yang mencengangkan di kelasku, ketika musim liga champions. Bayern München main sore itu, kelas ku benar-benar sepi. Kemana lagi mereka kalau bukan ke Allianz Arena. Mereka pikir ada lab di sana apa ?

Harus ku akui, Allianz Arena tidak hanya memperlihatkan lapangan rumput, bangku stadion dan kamar ganti pemain saja. Stadion kebanggaan warga München ini memiliki arsitektur dan teknologi yang mengagumkan. Allianz Arena merupakan stadion pertama di dunia yang menggunakan teknologi perubahan warna pada bagian luarnya. Saat Bayern main, bisa 70.000 tiket ludes terjual. Oya ... stadion ini terletak di Utara München, Fröttmaning.

Dari mana aku tau itu semua? aku terpaksa kesana. Wining yang terus merengek-rengek ingin pergi, bulan lalu. Aku melanjutkan obrolan.

"Ya, mengapa dengan dia?"

"Sudah lama kami bersama-sama dari kecil hingga sekarang. Tapi setelah berpisah karena kuliah, aku merasa kehilangan, ditambah Corey hanya memperdulikan pacarnya itu!" Corina kesal.

"Itu namanya kamu cemburu, Corin." Tebakanku.

Apa? Barusan aku mengatakan cemburu? Sejak kapan dalam kamus hidupku ada istilah demikian, aku pun bingung dengan ucapan yang kulontarkan sendiri.

"Cemburu katamu? Tak bolehkah aku mencintai saudara kembarku sendiri?". Dia menyerangku dengan kata itu.

"Kita boleh mencintai dan membenci seseorang atau sesuatu tapi sekedarnya, Corina." Karena menurut agamaku semua yang kita miliki hanya titipan, termasuk orangtuamu, saudaramu." Semoga penjelasanku membuat dia mengerti.

Lalu Corina mengangguk tanda mengerti dan kembali bertanya.
"Jadi apa itu cinta, Shakilla?"

"Cinta perasaan suci yang dititipkanNya kepada kita. Cinta itu fitrah, cuma kebanyakan manusia keliru dalam mengekspresikannya, seperti kamu saat ini". Aku tak tau dari mana pernyataan itu bisa keluar saja dari mulutku.

"Apa kamu bilang, aku salah?" Corina semakin kesal.

"Tunggu, aku tidak mengatakan kamu salah. Hanya saja sedikit keliru". Aku memperlihatkan tangan kananku, seolah menyatakan sesuatu yang tipis sambil mengerlingkan mata sebelah.

Tapi Corin tak mengacuhkanku lagi, perhatiannya teralihkan kepada orang-orang sekitar kami, yang segera beranjak dari tempat duduk dan serentak menuju satu arah yang sama. Bahkan ibu muda didepanku, segera mendorong kereta babynya dan ikut kesana.

Apa yang terjadi? wajah kami hanya kebingungan dan kami pun segera menyusul mereka.

Wah ... ternyata ini yang mereka tuju. Seseorang perselancar tengah bersiap-siap berselancar di sungai. Ya di sungai, bukan di pantai seperti biasanya, Eisbach nama sungai buatan ini.

Aku dan Corina tercengang dibuatnya. Sepertinya Corina sudah melupakan percakapan tadi, baguslah tuturku. Jika dia bertanya tentang cinta lagi, mungkin aku tak tau akan menjawab apa, aku bukanlah orang yang "peka" akan cinta.

Eisbach terletak di tepi selatan Englischer Garten, dekat dengan museum Haus der Kunst. Lebar sungai Eisbach hanya 12 m, mengingat sungai ini dangkal dan dasarnya yang berbatu, jadi hanya cukup untuk satu orang perselancar professional saja. Sumber ombak buatan, berasal dari sebuah mesin memompa air, yang menghasilkan ombak setinggi 1 meter, dengan kecepatan aliran air 5 m3/detik.

Aku dan Corina berdiri di tepi sungai, mencoba meraih permukaan air yang ternyata dingin, kami saling tertawa riang. Setelah siap-siap, para perselancar yang dengan lincahnya beraksi menaklukkan ombak. Sesekali mereka membuat para pengunjung tertawa, karena mereka terjatuh, lalu berenang ke tepian dan kembali mengantri untuk surfing.

Selain di sungai Eisbach, kamu juga bisa melihat perselancar di Floβlände (baca: flosslaende), Thalkirchen di München bagian selatan. Ombak kanal ini terbentuk dari pertemuan dan Floβlände. Tinggi ombak mencapai 50 cm, kecepatan airnya 6 hingga 8 m3/detik.

⭐🌟⭐

Kebayang nggak sungai nya? Kalo nggak, Googling aja ya 😂

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang