Embraces

2.1K 166 33
                                    

Chapter 6

.
Pagi sekali. Semenjak seminggu yang sudah berlalu. Hinata pergi pagi sekali. Berangkat dari rumahnya -yang berarti ia sudah meninggalkan apartementnya dan kembali ke rumahnya tinggal bersama ayah dan ibu tirinya beserta anak tirinya tentunya.

Dipagi ini sebelum pergi sekolah. Hinata lebih menepi ke toko bunga yang berada di jalan yang searah menuju ke sekolahnya. Tiga belas tangkai bunga mawar merah yang berarti pemuja rahasia dipilihnya.Hinata terkekeh mendengar artiannya bagaimana bisa rahasia toh yang di cintainya juga tahu siapa dirinya.

Hinata memilih meletakan bunga itu didalam loker si pujaan hatinya Uchiha Sasuke. Pemuda yang kini tengah berdiri dari kejauhan menyaksikan apa yang tengah Hinata lakukan didepan lokernya. Sasuke menarik sudut bibirnya ia tersenyum melihat tingakah Hinata. Haruskah ia keluar dari persembunyiannya dan mengejutkan gadis itu dengan seribu ciumannya. Dirasa tak mungkin, mengingat selama ini ia tak pernah menunjukan ia selalu berpura-pura membencinya.

Sasuke resah selama seminggu ini. Utakata pemuda yang di isukan dengan Hinata. Sepertinya ia tidak main-main, Sasuke melihatnya langsung bagaimana Utakata memandang Hinata, perhatian padanaya. Sialanya yang awalnya Hinata menolak lambat laun Hinata mulai terbiasa dengan sosok Utakata. Si misterius menyebalkan itu menjadi perangko bagi Hinata, ia selalu membuntutinya.

Bagimana kabarnya dengan sahabat Hinata, Ino. Setelah kejadian itu mereka tak pernah tegur sapa. Dilihat Ino semakin dekat saja dengan Sakura. Bahkan perteman yang dibangun selama bertahun-tahunpun tak menjadikan sebuah ikatan kuat untuk jangka panjang. Ikatannya mengendor fatalnya saling menyakiti dan berakhir menjadi musuh.

Sasuke mendekat kearah lokernya. Ia mengambil tiga belas tangkai bunga mawar yang sudah dirangaki itu. Ia bukan pemuda pencita bunga, tapi jika ia diberi oleh orang terspesial dalam hidupnya ia mau mendekap bunga itu bahkan menghirupnya -untung saja tak ada yang melihatnya.

Sasuke meletakan bunga itu kembali. Lalu mengunci loker itu bersamaan dengan bunga itu didalamnya. Sasuke memilih mengikuti kearah dimana Hinata berada. Ia bagai pengecut hanya bisa mengikutinya secara diam-diam seperti itu. Seharusnya ia mulai berani seperti Utakata. Berpikir bagaimana jika Hinata mulai berpaling dan ia masih diam ditempat tak menunjukan perasaanya jika Hinata benar mengalihkan perasaanya untuk pemuda lain dan perasaan Sasuke hanya harapan sia-sia. Sebenarnya apa yang ditunggunya? Bukankah ia pemuda cuek dan tak pernah mendengar omongan orang lain, jika masalahnya takut menjadi pembicaraan orang. Tapi sepertinya bukan hal itu, Sasuke hanya merasa belum mempunyai waktu yang pas untuk bisa mengungkapkannya. Ia tak mungkin mengumbarnya kan didepan orang-orang, ia hanya membutuhkan waktu saat dirinya hanya berdua saja dengan Hinata.

Hinata mendudukan dirinya diatas kursi panjang yang berada di taman. Suasana sepi untungnya -untuk itu Hinata memilih ke taman biasa-biasanya Hinata lebih memilih atap mungkin. Sasuke masih berada dibelakang Hinata beberapa meter masih menjadi penguntitnya.

Hinata terlihat seperti banyak pikiran. Bagaimana tidak menjadi beban pikiran persahabatannya tengah dilanda kekacauan. Moodnya yang sedang buruk ditambah dengan kejadian Ino membuatnya berpengaruh pada sahabat lainnya. Hinata dan Karin akhir-akhir ini malah sering adu mulut, entah apapun itu. Termasuk keenganan Hinata terhadap mengusik Ino, Karin Shion dan Tenten inginnya Hinata tegas dan memberi pelajaran pada Ino, mereka kecewa Ino tampak mengakui dan ingin berpisah dengan persahabatannya. Namun, Hinata yang seperti -yasudahlah Ino memang mau bersama dengan Sakura mau apalagi? Membuat Karin kesal. Untuk itu akhir-akhir ini Hinata selalu sendirian tanpa bersama sahabat-sahabatnya.

Sasuke akan beranjak dari persembunyiannya. Ini mungkin waktu yang tepat, selagi suasana sepi. Belum satu langkah ia akan melangkah ia melihat Utakata yang kini mendekat kearah Hinata dan duduk disamping Hinata.

Treatise HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang