Chapter 9
.
.
Sasuke terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya ketika sinar sang surya menyilaukan penglihatannya pagi ini. Dilirknya jam yang diatas nakas kamar villa disewanya sudah menunjukan pukul 08.45 pagi. Sasuke menurunkan kakinya dari ranjang keatas lantai yang sudah tersedia sendal rumahnya. Cuaca pagi ini sedikit dingin dirasakan Sasuke, apa karena dekat dengan pantai menjadikan suhu udara menjadi turun. Sasuke memilih ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan muka dan menggosok giginya sebelum bertemu dengan Hinata. Setelah dirasa cukup bersih Sasuke kembali keluar dari kamar mandi dan berjalan keluar dari kamarnya untuk keruang utama villa. Sinar mentari pagi sudah menyinari kedalam ruang utama villa dari jendela yang gordennya sudah terbuka -pasti Hinata sudah bangun, pikir Sasuke. Siapa lagi yang sudah membuka gorden jendela pagi ini terkecuali Hinata.Sasuke melihat kearah luar melalui jendela villa. Ia melihat Hinata yang berada diluar, ia sedang berdiri sambil melihat kearah pantai. Sasuke berjalan pelan keluar dari villa berniat ingin mengagetkan gadis itu.
Sasuke menyusupkan kedua tangannya pada pinggang Hinata. Merasakan tubuh itu tersentak karena ulahnya. Sepertinya usaha untuk mengagetkannya berhasil dilakukan. Hinata tak bergeming bahkan ia tak mengomeli Sasuke karena telah mengagetkannya. Hinata hanya diam saja menatap kosong kearah pantai seperti sebelumnya. Sasuke mengeratkan tangannya pada tubuh Hinata, lalu ia menyimpan dagunya dibahu Hinata mengikuti apa yang tengah dilakukannya -melihat kearah pantai.
"Kenapa tak membangunkan ku?" Ucap Sasuke.
"Kau begitu terlelap. Aku tak tega membangunkanmu" Balas Hinata.
Sasuke mengangkat dagunya dari bahu Hinata. Melepas sebelah tangannya dari pinggang Hinata lalu memutarkan tubuh Hinata untuk menghadap kearahnya. Sasuke menatap Hinata, ia mengeryitkan dahinya begitu bertemu padang dengan Hinata "Apa kau tidak tidur semalaman?" Tanya Sasuke begitu melihat lingkaran samar dibawah mata Hinata.
"Hn.. Aku tidak terbiasa tidur selain dikamarku!" Jawab Hinata berbohong.
"Kenapa tidak bilang.. Tau begitu, kita pulang saja ke Tokyo!" Ucap Sasuke sambil mengelus surai indigo Hinata penuh sayang.
"Tidak apa-apa!" Balas Hinata. Merasa bersalah membohongi Sasuke Hinata mencoba menghindar bertemu pandang dengan Sasuke. Hinata memilih menyembunyikan wajahnya dengan memeluk Sasuke. Sasuke jelas bukan orang bodoh mempercayai perkataan Hinata begitu saja. Ada sesuatu yang disembunyikan Hinata darinya, pikir Sasuke. Ia tak akan memaksa Hinata untuk berterus terang padanya saat ini.
Sasuke membalas pelukan Hinata. Ia menenggelamkan kepala Hinata kedalam dadanya. Merengkuh tubuh Hinata untuk semakin merapat dengan tubuhnya, Sasuke menyandarkan pipinya diatas kepala Hinata.
Tepat jam 10.00 Hinata dan Sasuke memilih untuk segera pergi menuju Tokyo. Selama perjalanan Hinata hanya tertidur. Sasuke khawatir dengan keadaan Hinata yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja.
"Aku mencintaimu!!" Ucap Sasuke sambil menarik pelan tangan Hinata untuk ia genggam.
.
Sakura tampak sedang memasak di dapur. Gadis itu berceloteh ringan bersama dengan maid yang biasa mempersiapkan makanan untuk keluarga Hyuuga. Hinata yang baru sampai ke rumahnya berhenti sejenak sebelum melaju kekamar , ia berhenti untuk memperhatikan apa yang tengah dilakukan oleh Sakura."Apa tou-san akan menyukai masakanku?" Tanya Sakura pada maid sambil mencicipi hasil pasakannya itu.
"Tentu saja. Ini sangat enak!!" Jawab maid itu memuji masakan Sakura.
Hinata mendecih mendengarnya. Ia mencoba melangkah kembali bermaksud mendekati Sakura dan melihat reaksi seperti apa yang akan tunjukannya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treatise Heart
RomanceMenceritakan seorang siswi gadis cantik bertubuh malaikat berjiwa shinigami, ia begitu menyukai sang most wanted sekolah -Uchiha Sasuke-, beberapa kali di tolak ia masih saja terus mengutarakan cintanya, dulu dia gadis pemalu dan cenderung ramah nam...