Part.
.
.
.
Ada satu kata yang membuat ku bertahan sejauh ini, Mimpi~
.
Aku selalu bermimpi hidup ku akan bahagia.
Aku selalu bermimpi hidup ku akan lebih baik.
.
Tak banyak yang aku mimpikan selain kata bahagia, aku bisa hidup bahagia tanpa ada bayangan menyeramkan.
.
Sederhana, namun untuk saat ini aku belum bisa merasakan makna bahagia yang sebenarnya.
.
Masih saja aku merasakan sepi, kesedihan yang terus menghantui.
.
Aku membutuhkan sebuah kisah dongeng seperti ceritanya cinderella dimana ia terbebas dari penderitaan ibu tiri karena bertemu dengan pangeran di sebuah pesta lalu hidup nya bahagia
.
Dongeng anak yang sedari dulu aku dengar dari baby sister yang merawat ku, dari situ aku terus bermimpi untuk bahagia, bahagia ku yang tak lebih seperti kisah dongeng.
.
Bangun dari mimpi ku, faktanya cinderella untuk bisa seperti itu melewati proses manahan sabar, caci maki dan penderitaan.
.
Aku menemukan puzzle mimpi ku tanpa ku sadari..
.
.
Sasuke ingat betul dengan pemilik aroma ini. Siapa lagi? Wangi khas milik perempuan itu, Hyuuga Hinata.
Sasuke memandang ponsel nya yang terus berdering itu, ia mengabaikan panggilan seniornya demi mengikuti intuisi nya.
Sasuke berjalan dan mengikuti dimana sumber wangi nya itu berasal walaupun samar tapi Sasuke yakin- Hingga..
Sasuke termenung dan membatu. Dihadapan nya terlihat dengan jelas perempuan itu. Hyuuga Hinata yang sedang menatapnya juga. Hinata sama hal nya dengan Sasuke ia tidak menyangka akan bertemu dengan Sasuke secepat ini.
Hinata dan Sasuke saling memandang, tanpa Hinata sadari Sasuke semakin mendekat dan kini ada dihadapannya.
"Sudah lama tidak berjumpa Hinta"
Hinata tersenyum tipis
"Ahhh lama tidak berjumpa juga Sasuke-kun"
Balas Hinata.Kini Hinata dan Sasuke sedang berada di sebuah Cafe dekat dengan Bandara. Setalah Sasuke menelpon senior dan memberikan sebuah alasan tidak bisa berangkat menemaninya Sasuke mengajak Hinata untuk mengobrol di sebuah Cafe.
Meski diantara keduanya saling merindukan baik Hinata maupun Sasuke terlihat canggung, obrolan yang terjalin hanya sebuah basa- basi seorang teman biasa.
"Bagaimana dengan kuliah mu di Korea?" Tanya Sasuke sambil meneguk kopi yang berada didepannya.
"Kuliah ku cukup baik Sas. Aku begitu menikmatinya, bagaimana dengan mu?"
.
"Cukup membosankan cuman kadang-kadang menarik sih" Balas Sasuke lalu ia memperhatikan Hinata dengan intens "Kau terlihat berbeda sekarang " tandas Sasuke membuat Hinata menatapnya heran.
"Apa aku terlihat berbeda Sasuke?"
"Hn ya.. aku rasa begitu" Ucap Sasuke masih tetap menatapnya.
"Ah aku pikir karena cara ku berpakaian" Balas Hinata membuat Sasuke hanya menganguk dan tersenyum tipis.
"Tidak akan pesan makan?" Tanya Sasuke.
"Kopi ini sudah membuat ku kenyang"
"Oke kalau begitu apakah malam ini kamu senggang Hinata?" Tanya Sasuke masih dengan menatap lekat kearahnya membuat Hinata kikuk dan berdebar karena Sasuke selalu berhasil membius nya dengan matanya yang tajam.
"Aku hanya menemui teman-temanku saja"
"Yang kau bawa dari Korea sana?"
"Ah jelas bukan, siapa lagi kalau bukan Karin dan yang lainnya" Jawab Hinata
"Aku baru saja dapat pesan dari Karin dia mengundang ku ke pub house"
"Ah ya mungkin aku juga harus kesana" Balas Hinata masih dengan perasaan berdebar karena Sasuke masih terus memandanginya dan sesekali ia terlihat tersenyum tipis, Hinata menjadi gugup tangan Hinata membenarkan helaian rambutnya dan menyusupkan ke belakang telinga.
"Aku harus menemani teman kuliah ku dulu Sasuke maaf tidak bisa lama-lama" Hinata ingin mengakhiri keadaan seperti ini. Ia tidak ingin mempermalukan dirinya didepan Sasuke kerena ia menjadi kikuk dan gugup.
"Ya dan kau pun harus siap-siap" Balas Sauke sambil tersenyum membuat Hinata tambah berdebar dan membalasnya dengan anggukan
"Aku pergi dulu Sasuke" Hinata berdiri dan berniat meninggalkan Sasuke yang masih duduk dihadapannya belum juga selangkah pergi Sasuke menahan pergelangan tangannya dan membuat Hinata berbalik menatapnya.
"Mau ku jemput" Ucapnya, kali ini Hinata bersitatap dengan Sasuke yang sedang menatapnya lembut.
"Kita bertemu disana saja ya" Sasuke masih memegang pergelangan tangannya.
"Ah baiklah kalau begitu" Balasnya tersenyum tipis dan melepaskan pergelangan tangan Hinata.
.
Hinata datang terlambat kali ini. Janji temunya adalah jam 21.00 dan Hinata terlambat sejam untuk bisa berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Salahkan Utakata yang membuatnya terlambat pria itu malah menyibukannya dengan beberapa file perusahaan. Hinata tak sempat berdandan dan hanya memakai hoodie dipadukan dengan rok denim.
Sesampainya di tempat kumpul sahabat-sahabatnya Hinata disambut heboh oleh Karin.
"Ini dia aktris kita datang" Teriak Karin membuat yang lainnya bersorak dan bahkan sampai berlari untuk memeluk Hinata.
"Aduh benar-benar deh kalian ini" Balas Hinata sambil duduk disamping Shion yang berhadapan dengan Sasuke yang lagi-lagi menatapnya lekat dan selalu dihiasi senyuman tipis.
"Wah..wah setelah dua tahun akhirnya kita bisa berkumpul lengkap" Seru Ino
Sasuke menyodorkan gelas baru untuk Hinata minum Hinata kembali bersitatap
"Terima kasih" Balas Hinata.
Malam itu sangat seru dan heboh Karin dan yang lainnya begitu asik dengan sebuah game dan minum-minum, Hinata hanya sesekali terwata dan tersenyum melihat tingkah sahabatnya, Sasuke yang dihadapannya sesekali menatap kearahnya dan menciptkan kontak mata yang sudah jelas penuh kelembutan dan serat akan cinta. Meskipun keduanya masih canggung dan penuh menampiknya.
"Bagaimana kalau kita menghabiskan tengah malam ini untuk masuk diskotik" Ucap Karin begitu mereka akan bubar di depan Pub.
"Tapi kita sudah banyak minum " Balas Ino setangah sadar
"Ayolah, Yang lain sepertinya masih mau melanjutkan" Balas Karin mendapatakan anggukan dari sahabat-sahabatnya kecuali Hinata membuat ia ditatap penuh memohon oleh sahabatnya dan Sasuke hanya memandangi saja.
"Oke baiklah, hanya malam ini saja"
"Yeaaaah Hinata sayangku, kau kan dulu ratunya" Ucap Shion dan berusaha memeluknya.
"Ayo gadis-gadis kita berpesta kembali" Ucap Gaara sambil merangkul Karin kekasih nya.
Sesuatu yang baru Hinata ketahui akhir-akhir ini sahabatnya itu telah berpacaran dengan Gaara. Pasangan yang pas karena sama-sama berambut merah.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treatise Heart
RomanceMenceritakan seorang siswi gadis cantik bertubuh malaikat berjiwa shinigami, ia begitu menyukai sang most wanted sekolah -Uchiha Sasuke-, beberapa kali di tolak ia masih saja terus mengutarakan cintanya, dulu dia gadis pemalu dan cenderung ramah nam...