Appear

2.2K 165 42
                                    

Chapter 7
.
Hinata terbangun, di lihat jam yang bertenggar di dinding sudah menunjukan pukul 06:45 waktu Jepang. Kenapa tidak ada yang membangunkannya.

Ia terdiam sejenak. Ia memikirkan kejadian beberapa tahun lalu -sesuatu hal yang kembali muncul kedalam mimpinya. Ia merenung sambil mengingat masa lalu.

Flashback on

Hujan gerimis terus mengguyur Tokyo pada malam hari, beberapa pejalan kaki berlarian menghindari hujan, halte-halte terlihat padat dengan orang-orang yang berteduh.

Sebuah mobil berwarna merah terus melaju diatas aspal dijalanan. Suara musik dan ketawa-ketiwi terdengar menggema di dalam mobil itu.

"Hinata-chan apa kau melihat Sasori-kun tadi dia tampan sekali tadi saat bermain DJ" seru Karin yang duduk disamping Hinata yang tengah mengemudikan mobilnya.

"Apa kau memperhatikan tatapan Sasori pada Hinata tadi, sepertinya ia tertarik padamu Hinata-chan!" tambah Ino yang kini tengah duduk dikursi belakang.

"hahha Hinata-chan kau beruntung sekali jika ia benar-benar tertarik padamu!" Timpal Tenten yang sudah setengah sadar dari hangovernya.

"Diam kau Ten! Setelah menghabiskan tiga botol bir kau masih bisa sadar jika membicarakan Sasori" Ceramah Ino. Dan Tenten hanya tertawa. Begitupun yang lainnya.

"Tapi sayangnya aku tidak tertarik pada pemuda seperti Sasori" Jawab Hinata santai,arah pandangan matanya masih fokus kearah jalanan.

"Yak Hinata-chan, Sasori itu tampan, keren! Kenapa kau tidak tertarik sih!" protes Ino, namun Hinata hanya mengangakat bahunya saja.

"Mungkin selera Hinata bukan seperti sosok Sasori iya kan Hinata-chan" bela Karin, dan Hinata hanya mengangguk-anggukan kepala, hari ini ia tidak begitu ingin tahu mengenai percekcokan mengenai laki-laki yang terus dibicarakan oleh sahabat-sahabatnya itu.

"Apa kau sudah mendengar kabar Uchiha Sasuke yang katanya akan mendaftar di sekolah SMA yang sama dengan kita!" Ucap Ino merubah topik pembicaraan mengenai Sasori sang DJ yang bekerja di club malam yang baru saja ia datangi itu.

"Oh iya aku mendengarnya, kudengar ia benar-benar tampan!" Sambung Karin, dan Hinata masih terdiam mendengarkan pembicaraan kedua temannya yang tidak hentinya membicarakan laki-laki tampan, sedang kan kedua temannya yang lain sudah tertidur pulas karena pengaruh alkohol.

"Semua perempuan di sekolah smp kita terus membicarakannya! karena dia anak orang kaya dan katanya ayahnya berteman baik dengan Hyuga Hiashi " lagi-lagi Ino menjadi gudang informasi.

"Benarkah?" kali ini Hinata ikut menimpali pembicaraan.

"Tentu Hinata-chan, apa kau tertarik karena dia anak teman ayahmu"

"Entahlah, Aku hanya ingin melihatnya langsung!" Jawab Hinata.

"Hhaha sepertinya kau tertarik" Karin tertawa mengejek Hinata yang biasanya tidak merespon jika membicarakan laki-laki.

"Aku merasa memiliki ide saja!" jawab Hinata. Hinata menaikan kecepatan mobilnya diatas kecepatan rata-rata membuat laju mobil itu kencang. Dan Karin hanya ber-Oh ria.

"kenapa jadi ngebut Hinata-chan?" tanya Ino yang mulai menyadari laju mobilnya yang cepat.

"Aku merasa bersemangat saja, lagian jalanan sepi" Jawab Hinata. Malah ia tidak fokus kearah jalanan saat dirasa ponselnya bergetar. Ia berniat mengambil ponsel yang bergetar ditasnya itu tanpa menyadari seseorang yang tengah berlari di luar sana. Karin yang duduk disebelah Hinata merasa melihat seseorang yang berlari dari kanan. Dan benar saja seseorang akan menyebrangi jalanan yang sepi itu. Sialnya!

Treatise HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang