"berisik banget sih lo, diem aja apa!"
"lho, Niko? Vino? Kalian masih disini?" suara pak Ridwan membuat Niko menghentikan gerakan nya.
Saat itu juga jantung Niko derdegup kencang, rasanya seperti ia sedang tertangkap basah.
"ah iya pak.. Bapak bukan nya tadi mau ke toilet?" tanya Vino, mengalihkan pertanyaan pak Ridwan.
"iya, toilet kan di sebelah sana, bapak malah ke sebelah situ, hehe" jawab pak Ridwan sambil menunjuk ke arah yang harus nya ia tuju.
"yasudah, kalian bapak tunggu di ruangan bapak ya, karna bapak harus segera menilai remedial hari ini"
"siap pak" jawab Niko dan Vino kompak.
Saat pak Ridwan telah meninggalkan mereka, tubuh Niko terasa sangat lemas, "gila gue hampir mati"
Vino berdecih, "udah cepet,"
***
Sky berjalan keluar kelas, ia berniat untuk pergi menemui Arkan di kelas cowok itu.
Dan saat ia sudah sampai disana, Arkan sedang pergi ke toilet, kata teman nya.
Tak lama Arkan memasuki kelas nya seraya menunduk, dan ketika cowok itu mendongakan kepala nya, Sky langsung berada di hadapan nya sambil tersenyum, "Hai Arkan"
Dengan wajah kaku Arkan mengabaikan Sky, ia memilih untuk kembali keluar kelas.
"Arkan tunggu! Apa ada yang salah sama aku?" tanya Sky cemas.
Arkan kembali menatap Sky yang berdiri di depan pintu kelas nya, "gue lagi enggak mau ngomong sama lo"
Perlahan Sky mendekat, "kenapa? Apa aku berbuat salah? Aku minta maaf" raut wajah nya kini berubah takut, takut kehilangan.
Arkan menggelengkan kepala nya, "lo enggak usah minta maaf, sana balik ke kelas, sebelum gue berubah pikiran"
Cowok itu berjalan melewati Sky begitu saja.
Itu membuat Sky bertanya tanya, apa ada yang salah dengan diri nya? Kenapa Arkan bersikap seperti itu disaat ia akan pergi jauh.
Gadis itu menghela nafas nya perlahan, sebentar lagi, saat Arkan sudah benar benar pergi dari kehidupan nya, akankah kehidupan nya kini berubah menjadi abu abu? Saat sebelum nya sangat penuh dengan warna.
"Sky kok lo di luar kelas? Ayo masuk bentar lagi pembagian nilai remedial loh" Niko tiba tiba sudah berdiri tepat di hadapan nya, "muka lo melas banget sih" cetus cowok itu diselingi tawa kecil nya.
Tak sedikit pun Sky menggubris Niko, ia sangat malas meladeni orang yang tidak penting seperti cowok satu ini.
"Langit... Inget ya, kalo nilai lo di bawah kkm lo harus jadi pacar gue" Niko memperlihatkan senyuman termanis nya di hadapan gadis itu.
Tapi lagi lagi gadis itu tidak menghiraukan nya, ia memilih untuk pergi, dari pada harus berurusan dengan cowok seperti Niko.
"Sky! Yang gue tau.. Langit itu enggak pernah mengingkari janji nya," teriak Niko.
Sky menyeringai, "tapi aku enggak pernah janji"
***
Semua murid gaduh, mengkhawatirkan nilai remedial mereka, saat pak Ridwan membagikan hasil remedial dengan memanggil satu persatu murid ke depan kelas.
Awal nya Sky pun begitu, tapi tiba tiba perasaan itu hilang, di kalahkan oleh sikap Arkan yang membuat nya bingung.
"Zoya" panggil pak Ridwan.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS [completed]
Teen Fiction(Cerita sebagian di Private, jadi Follow dulu ya) Zoyasky, cewek yang tidak terlalu suka bersosialisasi itu harus bersabar diganggu oleh dua orang cowok yang pintar membolak balikkan hatinya. Arga Nicholas dan Arkan Pahlevi. Copyright©2017