Sky melangkahkan kaki nya keluar rumah untuk berangkat sekolah, tapi saat ia sampai di depan pagar, ia langsung di sambut oleh seseorang yang sedang tersenyum manis.
"Hai"
Sky mengerutkan dahinya bingung, ia menyapu pandangan nya ke sekitar, "Niko, kamu ngapain disini?"
Niko membuka pintu pagar itu, "mau berangkat sekolah bareng kamu lah, ayo"
"tapi, dari mana kamu tau aku disini?" tanya Sky.
Niko menaikan sebelah alis nya, lalu ia segera melirik ke arah jam yang melingkar di tangan Sky.
Cewek itu menghela nafas panjang, teringat ia lupa jika ia mengenakan jam gps pemberian Niko.
"padahal udah aku rendem di air" eluh nya.
Niko meringis, tertawa kecil mendengar wanita-nya mengeluh, "itukan anti air, mau direndem sampe tangan kamu berkerut juga itu jam enggak akan mati" ia terus tertawa seraya mengacak rambut Sky yang berdiri di hadapan nya.
"yaudah ayo berangkat keburu kesiangan, kendaraan kamu mana?" Sky menoleh kesana kemari mencari kendaraan yang di bawa Niko, tapi tidak ada.
"hm, tadi aku kesini naik ojek online, fasilitas aku lagi di sita sama Mama" Niko menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal itu.
"why?"
"aku harus fokus belajar buat ujian semester, tapi nanti di kembaliin lagi kok, sekarang kita naik taksi aja ya"
Gue enggak mungkin bilang jujur alasan Mama nyita fasilitas karena semalam keluar tengah malam cuma buat ngecek keadaan lo, Sky. Batinnya.
"taksi? Fasilitas kamu lagi disita lho, mending kita naik bus, lebih hemat" saran Sky.
Niko mengerutkan dahinya tidak setuju, jika naik bus ia akan merasa kepanasan karena banyak nya orang yang berdesak desakan, dan itu akan menyebabkan ia berkeringat, ia sangat tidak suka itu.
Apalagi bau bus yang sangat tidak ia sukai, lebih baik naik taksi, lagipula jarak dari rumah nenek Sky ke sekolah lumayan jauh.
"ayo" Sky menarik tas yang dipakai Niko menuju halte bus yang tidak jauh dari rumah nenek nya.
"aku gak ma--"
Tanpa banyak bicara Sky langsung menyeret Niko masuk ke dalam bus yang penuh, aroma khas bus sudah tercium oleh hidung Niko, membuat dirinya mual.
"ini penuh banget, cari yang kosong aja tadi mah," protes nya.
Sky menggelengkan kepala, "mau sampe abad berapa nunggu bus Jakarta kosong? Apalagi jam sibuk"
***
"Sky, ada Ayah lo tuh di luar" ujar Gladis.
Sky segera berdiri dan berjalan keluar kelas menghampiri Ayah nya, "Ayah"
Pria paruhbaya yang sedang berkomunikasi melalui telepon itu menoleh kearah suara memanggil, "bentar ya pak" ujar nya kepada orang di sebrang sana, yang sedang ia ajak bicara melalui ponsel.
Farhan, Ayah nya Sky langsung mengulurkan tangan nya menyerahkan sebuah kunci kepada Sky.
"kunci apaan ini Yah?"
"itu kunci rumah, kamu pulang ke rumah aja ya, jangan ke rumah nenek mulu, Ayah enggak enak"
Sky mengerutkan dahinya tak paham, "emang bunda kem--"
"..Bunda pergi ke Bandung tadi pagi banget," Farhan melanjutkan pembicaraan nya di telepon saat kunci rumah itu sudah berpindah ke tangan anak nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS [completed]
Teen Fiction(Cerita sebagian di Private, jadi Follow dulu ya) Zoyasky, cewek yang tidak terlalu suka bersosialisasi itu harus bersabar diganggu oleh dua orang cowok yang pintar membolak balikkan hatinya. Arga Nicholas dan Arkan Pahlevi. Copyright©2017